PR BEKASI - Pemerintah dan masyarakat hingga kini menginginkan dapat segera memakai vaksin dalam negeri yang disebut vaksin Merah Putih.
Meski begitu, vaksin ini dikabarkan masih dalam proses pengembangan. Dilaporkan lebih lanjut bahwa nantinya vaksin Merah Putih memiliki 6 versi.
Adanya versi tersebut dikarenakan vaksin yang dibuat merupakan hasil dari institusi dalam negeri yang berbeda-beda.
Baca Juga: Anaknya Pernah Dipermainkan Pelayanan Publik, Mahfud MD Jelaskan Pentingnya SPBE di Indonesia
Seperti yang dijelaskan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual di Gedung Graha BNPB Jakarta hari ini.
"Karena menggunakan platform yang berbeda-beda otomatis nanti akan muncul enam versi vaksin," ucapnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 27 Oktober 2020.
Vaksin Merah Putih tersebut dikembangkan dengan platform berbeda, seperti Lembaga biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Bandung.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Wisatawan ke Puncak, Lebih dari 100 Polisi Disiagakan untuk Atur Lalu Lintas
Pada vaksin buatan Eijkman dengan platform subunit protein rekombinan telah mencapai kemajuan lebih dari 50 persen dari skala laboratorium, rencananya pada November 2020 akan dilakukan uji praklinik pada hewan.