Tanggapi Aksi Boikot Produk Prancis, Danone Indonesia: Hal Itu di Luar Konteks Perdagangan

- 3 November 2020, 09:56 WIB
Beberapa negara Arab melakukan aksi boikot produk Prancis setelah keluar pernyataan Emmanuel Macron soal Islam.
Beberapa negara Arab melakukan aksi boikot produk Prancis setelah keluar pernyataan Emmanuel Macron soal Islam. /Twitter/@a_alowaihan1

PR BEKASI – Pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina umat Islam telah membuat beberapa negara mayoritas Islam memboikot produk yang berasal dari negara tersebut, salah satunya Indonesia.

Meskipun Pemerintah Indonesia tidak mengambil langkah untuk memboikot produk Prancis, namun mayoritas masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam dinilai akan melaksanakan gerakan pemboikotan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Danone Indonesia yang merupakan salah satu perusahan Prancis penyedia produk makanan dan minuman ikut berkomentar.

Baca Juga: Buka Acara Milenialnya DPR, Puan Maharani: 25 Tahun Lagi Kalian Akan Ambil Keputusan Penting Negara

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, Danone Indonesia tidak memiliki keterkaitan terhadap pandangan politik suatu negara, termasuk Prancis dan hal-hal di luar bisnis perseroan.

Oleh karena itu, pihaknya sangat menyambut baik pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan di mana pemerintah telah mengambil langkah untuk tidak ikut serta memboikot produk-produk Prancis.

"Oleh karena itu, sebagaimana yang beredar di media, kami menyambut baik keputusan tersebut karena hal itu di luar dari konteks perdagangan," ujarnya di Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2020.

Baca Juga: Mengaku Khawatir Ditangkap Setiap Buat Konten, Refly: Negara Tak Boleh Penjarakan Orang yang 'Salah'

Arif Mujahidin menuturkan, produk-produk perseroan seperti SGM dan AQUA, adalah produk-produk yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia oleh tenaga kerja Indonesia untuk konsumen Indonesia.

"SGM sudah hadir sejak 1965, AQUA juga hadir sejak 1973 di Indonesia dan telah menjadi kepercayaan banyak konsumen sampai sekarang," katanya.

Ia menambahkan, perusahaan pun akan terus memaksimalkan usaha dalam membantu menyediakan produk bernutrisi untuk mendukung generasi masa depan, serta menawarkan hidrasi sehat untuk memenuhi kebutuhan hidrasi keluarga Indonesia.

Baca Juga: Relawan Jokowi Diangkat Komisaris BUMN, Fadli Zon: Ayo Siapa yang Belum Dapat Jatah?

"Oleh karena itu kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia," ujar Arif Mujahidin.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Presiden Jokowi menilai bahwa kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan.

Baca Juga: Oknum Aparat 'Beri' Buronan KPK Mobil Dinas Pejabat, Rocky Gerung: Sudah Rusak Sampai ke Akarnya

Indonesia pun mengecam keras kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban Jiwa.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak pemboikotan terhadap produk Prancis seiring Presiden Emmanuel Macron yang masih bersikeras tidak meminta maaf kepada umat Islam atas pelecehannya terhadap Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam (SAW).

MUI juga meminta Presiden Prancis segera menghentikan segala tindakan penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW, terlebih Komisi HAM PBB menyebut penghinaan terhadap Rasulullah bukanlah bentuk kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Siklon Tropis Goni Semakin Kuat, BMKG Minta Masyarakat Waspada karena Picu Gelombang Tinggi Perairan

MUI juga mendukung sikap Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang telah memboikot produk-produk dari Prancis.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah