Komandan Inggris Tewas, Berikut Sejarah Pertempuran Berdarah yang Tandai Peringatan Hari Pahlawan

- 8 November 2020, 11:00 WIB
Ilustrasi poster peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020.
Ilustrasi poster peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020. /Bone.go.id

Pada 10 November 1945, Britania melakukan serangan balasan punitif dengan bantuan pesawat tempur. Peristiwa ini diketahui sebagai puncak pertempuran tersebut.

Diketahui bahwa pasukan kolonial merebut sebagian besar kota dalam tiga hari, pasukan Republik yang minim senjata melawan selama tiga minggu, dan ribuan orang dikabarkan meninggal dunia ketika penduduk kota mengungsi ke pedesaan.

Meskipun kalah dan kehilangan anggota serta persenjataan, pertempuran yang dilancarkan pasukan Republik membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaannya dan menarik perhatian internasional.

Sementara, Belanda tidak lagi memandang Republik sebagai kumpulan pengacau tanpa dukungan rakyat.

Baca Juga: Pemain dan Staf Klub Lechia Gdansk Positif Covid-19, Bagaimana dengan Egy Maulana Vikri?

Pertempuran ini juga meyakinkan Britania untuk mengambil sikap netral dalam revolusi nasional Indonesia.

Beberapa tahun kemudian, Britania mendukung perjuangan Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Diketahui bahwa pertempuran ini merupakan perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia, pertempuran ini diakui sebagai pertempuran yang berat. Sehingga, menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah