KPU Diminta Belajar Perhitungan Suara dari Pilpres AS, Fadli Zon: Tidak Ada yang Bisa Disulap

- 9 November 2020, 12:43 WIB
Tangkapan layar dari Fadli Zon Official.
Tangkapan layar dari Fadli Zon Official. /YouTube

Pilpres AS pun tidak ada persoalan carut marut daftar pemilih hingga dugaan manipulasi suara.   

“Walaupun kita tahu belakangan Donald Trump ingin perhitungan setelah pemilihan itu dihentikan tidak berarti sistem perhitungannya yang dipersoalkan, tapi yang dipersoalkan adalah timing atau waktunya. Tetapi suara rakyat Amerika tidak ada satu pun yang dimanipulasi,” kata Fadli Zon.

Baca Juga: Ada Hal Aneh Dalam Video Syur yang Diduga Mirip Gisel, Begini Penjelasan Pakar Mikro Ekspresi

“Saya pikir ini yang harus kita pelajari, jangan sampai dugaan-dugaan yang terjadi baik di dalam pilkada maupun pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif di kita selalu persoalannya DPT, selalu persoalannya manipulasi suara kemudian suara-suara yang muncul tiba-tiba dan suara-suara ajaib,” tuturnya.

Lebih lanjut Fadli Zon menyebutkan bahwa di Pilpres AS menyuguhkan pertarungan program dari dua kandidat presiden.  

“Justru pertarungan program, pendekatan pandemi Covid-19 bisa kita lihat di sana. Bagaimana tentang climate change dari Joe Biden dan Donald Trump yang saling bersebarangan, bagaiamana posisi soal trade war atau pun posisi lain, misal terkait konflik Laut Tiongkok Selatan."

Baca Juga: Tak Perlu Antre, Ternyata Perpanjang SIM Bisa Dilakukan Daring Lewat HP, Begini Cara dan Syaratnya

Fadli Zon pun berharap terpilihnya Joe Biden baik bagi indonesia, mudah-mudahan Joe Biden termasuk pemimpin yang akan ikut membuat suasana stabil di timur tengah dengan mengembalikan kedutaan besar AS kembali Tel Aviv dan mengakui perdamaian yang selama ini sudah dirintis oleh PBB.

“Kita berharap bahwa kantor kedutaan besar Palestina bisa berada kembali di Washiton DC dan juga mudah-mudahan kita melihat Palestina yang mendaptakan hak-haknya,” ujarnya.  

“Begitu juga dengan Laut Tiongkok Selatan, kita ingin ada keseimbangan. Kita tidak ingin ada dominasi kekuatan-kekuatan tertentu yang membuat wilayah di kawasan Laut Tiongkok Selatan, di mana kita juga berbatasan di Kepulauan Natuna Utara, adanya trace passing dari kapal-kapal asing dan mudah-mudahan ini akan menjadi bagian perhatian dari Joe Biden,” katanya.  

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah