Bom waktu yang disinggung Habib Rizieq adalah adanya gelombang demonstrasi yang dilakukan sejumlah masyarakat akibat ketidakadilan dalam penegakan hukum di Indonesia.
"Kalau Anda tidak adil, gelombang manusia gelombang rakyat dari Sabang sampai Merauke akan melawan ketidakadilan Anda," ujar Habib Rizieq.
Baca Juga: Kecam Aksi Terorisme di Mozambik, Macron Sebut Teroris Coreng Agama Islam sebagai Agama yang Damai
Tidak hanya itu, bom waktu yang disinggung Habib Rizeq juga dapat berujung pada peristiwa berdarah dalam upaya demonstrasi penegakan keadilan sebagaimana catatan sejarah.
“Kalau tidak mau revolusi berdarah, revolusi sosial ya perbaiki,” kata Habib Rizieq, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Front TV pada Kamis, 12 November 2020 .
Habib Rizieq mengungkap, tidak hanya FPI, umat Islam akan melawan ketidakadilan penegakan hukum di Indonesia sebab takut akan murka Allah SWT yang membiarkan kezhaliman di muka bumi.
Baca Juga: Pemimpin Hizbullah: Kami Gembira dengan Kekalahan Donald Trump
"Kita tidak mau negara ini dibinisakan Allah, harus kita lawan ketidakadilan tersebut," tutur Habib Rizieq.
Selain itu, Habib Rizieq juga menambahkan, penjara dan kematian dalam upaya penegakan keadilan lebih mulia ketimbang diam membiarkan kezhaliman di bumi Allah SWT.
"Penjara, bahkan dibunuh sekalipun jauh lebih baik daripada kita mati dalam bencana akibat murka Allah kepada bangsa ini. Mati dibunuh, syahid. Mati dalam bencana, ini menjadi konyol buat kita semua."