Berada di Persimpangan AS dan Tiongkok, DPR: Indonesia Harus Tingkatkan Nilai Tawar di Mata Dunia

- 12 November 2020, 13:47 WIB
Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo melakukan pertemuan di Istana Bogor, Kamis 29 Oktober 2020.
Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo melakukan pertemuan di Istana Bogor, Kamis 29 Oktober 2020. /Dok. Setkab

PR BEKASI - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir mengatakan Indonesia sudah saatnya membangkitkan nilai tawarnya di mata dunia.

Ia mengatakan tugas parlemen saat ini adalah membantu diplomasi Indonesia agar kuat dalam membuat nilai tawar cukup besar di mata negara lain.

"Menarik bagi kami, khususnya parlemen yang saat ini sedang bekerja untuk membangkitkan kembali kekuatan negara Indonesia ini, bahwa sebetulnya (Indonesia) punya nilai tawar yang cukup besar di mata dunia," kata Hafisz yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Kamis, 12 November 2020.

Baca Juga: Update Harga Emas Kamis 12 November 2020 Turun lagi Sebesar Rp2.000 per Gram 

"Maka dari itu, kita harus arahkan supaya mendapatkan value added bagi bangsa kita. Jangan sampai nanti kita tidak punya nilai tawar yang kuat," katanya.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, Indonesia diuntungkan dengan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif, yang tidak memihak kepada pihak tertentu.

Sehingga dua kekuatan ekonomi saat ini seperti Amerika Serikat dan Tiongkok dapat membuka peluang baru bagi Indonesia.

"Dalam hal ini, kita berharap kekuatan di barat itu tetap menjadi mitra kita, selain itu juga kekuatan Tiongkok yang baru menjadi pendatang dan juga menjadi vitamin bagi indonesia untuk memperkuat pembangunan di sisi infrastruktur," kata Hafisz.

Baca Juga: Soroti Penegakan Hukum RI, Habib Rizieq: Kelompok yang Tak Suka Digali-gali, yang Menjilat Dibiarkan 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x