Ikrarkan Perjanjian CEPA, Bahlil: Korea Selatan Bisa Jadi Mitra Strategis Indonesia

- 12 November 2020, 21:33 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. /Antara/Ade Irma Junida

Dalam pertemuan tersebut, Bahlil dan Menteri Sung juga berbagi ide tentang perluasan investasi antara kedua negara.

Diketahui, pertemuan itu juga merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan pada November 2019 lalu.

Baca Juga: Salah Satu Sosok yang Diunggulkan di Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Bisa Dibicarakan Sesuai Waktunya

Bahlil mengungkapkan, di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, upaya percepatan dalam menjaga dan menarik investor justru semakin diperlukan.

Sementara, pemerintah Indonesia juga terus mendorong investasi strategis dan berkualitas masuk ke Indonesia.

Kedua menteri juga membahas perbaikan iklim usaha untuk perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang berinvestasi di Indonesia, seperti di industri baja, kimia, mobil, dan tekstil.

Baca Juga: Member JKT48 Alami Pelecehan Seksual, Polda Metro Jaya Lakukan Penyelidikan

"Kami menilai Indonesia semakin baik dalam membangun iklim usaha yang menguntungkan kedua belah pihak," kata Sun Yung-mo.

Indonesia dan Korsel telah membuat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada November tahun lalu.

Diketahui bahwa saat ini sedang menunggu tindak lanjut implementasi dari perjanjian tersebut.

Baca Juga: Tanggapi 'Hilangnya' Ade Londok, Pandji Pragiwaksono: Kita Senang Banget Ngetawain Orang Aneh

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah