PR BEKASI – Akhir-akhir beredar kabar jika aplikasi Muslim Pro telah menjual data lokasi pengguna ke militer Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan Motherboard, Muslim Pro menjual data ke pihak ketiga yaitu X-Mode. Kemudian X-Mode menjual data lokasi kepada kontraktor pertahanan yang pada akhirnya diberikan data tersebut kepada Departemen Pertahanan AS.
Apa yang dilakukan X-Mode adalah suatu bisnis yang bekerja sama dengan kontraktor militer AS. Bisnis yang dimaksud adalah penjualan data lokasi pengguna Muslim pro.
Baca Juga: Baru Ngutang ke Australia, Ngutang Lagi ke Jerman, Fadli Zon Sebut Sri Mulyani Tukang Utang Keliling
Dikabarkan, bisnisnya itu terutama difokuskan pada tiga kasus penggunaan, yaitu kontra-terorisme, keamanan siber, dan prediksi hotspot Covid-19 di masa yang akan datang.
Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh pihak Muslim Pro melalui akun Twitter resminya.
“Laporan media beredar bahwa Muslim Pro telah menjual data pribadi penggunanya kepada Militer AS. Ini salah dan tidak benar," kata akun Twittee resmi @MuslimPro pada Selasa,17 November 2020.
Baca Juga: Menang Lelang Popcorn Candy Rp50 Juta, Chef Arnold: Di Atas Langit Masih Ada Hotman Paris
Muslim Pro menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan perlindungan privasi kepada penggunanya.
Editor: Puji Fauziah