PR BEKASI - Pemerintah Indonesia diberitakan mengutang kepada Pemerintah Jerman pada 14 November 2020. Pinjaman dari negara Jerman tersebut sebesar 550 juta euro atau sekitar Rp9.1 triliun.
Sementara itu, belum genap tiga minggu, pemerintah Indonesia sebelumnya mengutang juga kepada Australia sebesar 1.5 miliar dolar Australia atau sekitar Rp15.45 triliun.
Menanggapi utang-utang pemerintah tersebut, Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menyampaikan keresahannya.
Baca Juga: BMKG Prediksi Akan Ada Cuaca Ekstrem, Tri Rismaharini Minta Kader Kesehatan Siapkan Antisipasi
Dirinya menuturkan, jika pemerintah Indonesia terus berutang akan membawa pada jebakan utang yang berbahaya.
"Saya amat khawatir kita terus berutang dan berutang. Kita bisa masuk jebakan utang yg berbahaya. Apa kita sudah tidak bisa hidup tanpa berutang?," kata Musni Umar.
Saya amat khawatir kita terus berutang dan berutang. Kita bisa masuk jebakan utang yg berbahaya. Apa kita sdh tidak bisa hidup tanpa berutang? Sampai kapan kita bisa bertahan hidup dgn terus berutang. Saatnya DPR awasi termasuk penggunaan utang yg boros.https://t.co/lv3b283oaT— Musni Umar (@musniumar) November 18, 2020
Rektor University of Ibnu Chaldun Indonesia itu menyatakan, pemerintah Indonesia hanya bisa bertahan hidup dengan terus berutang.
Baca Juga: Ceramah HRS Dinilai Rusak Citra Islam, GP Ansor: Ancam Penggal Kepala, Caci Maki, dan Hina Ulama