Sentil TNI Sesumbar Siap 'Sweeping' FPI, Dandhy Laksono: Jangan Dipikir Ini Gagah, Malah Rendahin

- 21 November 2020, 12:05 WIB
Dandhy Laksono (kanan) mengkritik sikap TNI melalui Dudung Abdurachman (kiri) yang sesumbar ingin bubarkan FPI.
Dandhy Laksono (kanan) mengkritik sikap TNI melalui Dudung Abdurachman (kiri) yang sesumbar ingin bubarkan FPI. /Kolase dari Dandhy Laksono/PR/ Siska Nurmala dan Dudung Abdurachman/Remban Bicara/ Nimatus Shofyana

PR BEKASI - Usai kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq ke Tanah Air 10 November 2020 lalu, baliho-baliho yang menampilkan sosok Habib Rizieq kerap ditemukan di berbagai tempat.

Baliho-baliho yang dipasang anggota FPI dan simpatisan Habib Rizieq tersebut menampilkan sosok Habib Rizieq dan ucapan selamat datang.

Akan tetapi, beberapa pihak merasa terganggu dengan pemasangan baliho-baliho tersebut. Salah satunya adalah TNI.

Baca Juga: Curi-curi Pengukuran Tanah Tanpa Izin, Ketua RT di Bekasi Habisi Nyawa Calo Tanah

Sebelumnya juga telah beredar video viral yang menampilkan penurunan paksa baliho Habib Rizieq oleh oknum yang terlihat mengenakan seragam TNI viral di media sosial.

Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan pencopotan baliho tersebut oleh pihaknya.

Dudung bahkan menyebutkan, saat ini massa FPI dinilai telah seenaknya dalam pemasangan baliho-baliho di berbagai tempat.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Dudung.

Baca Juga: TNI Nyatakan Siap 'Sweeping' FPI Jika Perlu, Profesor Monash Australia: Kok Sekarang Kayak 1998?

Menanggapi TNI yang main hakim sendiri tersebut, kritikus Dandhy Dwi Laksono mengkritik tajam bahwa pemasangan baliho sampai pembubaran ormas bukan wewenang TNI.

Sebagai informasi, penertiban pemasangan baliho yang melanggar hukum adalah wewenang Satpol PP bukan TNI. Dandhy menilai, TNI tidak punya wewenang untuk masuk mengurusi urusan sipil.

"Apakah baliho melanggar hukum? Kalau pun iya, bukan urusan TNI. Sudah diturunkan, tapi dipasang lagi? Juga bukan urusan TNI. Apalagi membubarkan organisasi," kata Dandhy Laksono dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 21 November 2020.

Baca Juga: Komentari Sikap Pangdam Jaya, Andie Arief Kutip Ucapan SBY Soal Penyalahgunaan Kekuatan Militer

Jurnalis pembuat film dokumenter investigasi jurnalistik tersebut menyatakan, tindakan TNI yang main hakim sendiri mencopot paksa sejumlah baliho-baliho Habib Rizieq dan sesumbar hendak membubarkan FPI adalah bentuk sikap merendahkan institusi sendiri.

"Jangan dipikir ini gagah. Padahal justru sedang merendahkan institusinya sendiri dengan mengurus ormas," ucap Dandhy Laksono.

Sebagaimana diketahui, sejumlah baliho yang dipasang FPI dan simpatisan Habib Rizieq tersebut mengandung konten dengan kalimat kontroversi.

Dudung menilai, beberapa baliho Habib Rizieq ditemukan mengandung kalimat provokatif dan ajakan revolusi.

Baca Juga: Warganet Sebut Wajahnya Mirip Kucing Persia, Barbie Kumalasari: Gak Marah, Berarti Gue kan Cute

Perwira tinggi itu menyampaikan telah memberi perintah kepada anggota Kodam Jaya untuk menertibkan spanduk dan baliho ajakan provokatif.

"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," kata Dudung.

Dudung Abdurachman menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," kata Dudung.

Baca Juga: Soroti Kelakuan TNI Copot Baliho Habib Rizieq, Fahri Hamzah: Ini Sudah 'Lampu Kuning'

Perwira tinggi TNI itu menyayangkan ucapan Habib Rizieq yang dianggap menghujat seseorang, padahal seorang kyai atau habib harus menyampaikan ucapan dan tindakan kebaikan.

"Kalau perkataan tidak baik bukan habib itu. Kemudian, jangan asal bicara sembarangan. Jaga lisan kita," tutup Dudung.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah