Setuju dengan Acara Maulid di Petamburan, Nusron Wahid: Tapi Ada Pidato-pidato yang Tak Diperlukan

- 21 November 2020, 14:34 WIB
Nusron Wahid mengimbau masyarakat berpikir positif dalam menanggapi kerumunan massa di Petamburan, Jakarta Pusat.
Nusron Wahid mengimbau masyarakat berpikir positif dalam menanggapi kerumunan massa di Petamburan, Jakarta Pusat. /YouTube.com/Indonesia Lawyers Club

"Maulid Nabi saya setuju, tapi kenapa kok protokol kesehatannya dilanggar. Pemerintah harus tahu ini fenomena apa. Menurut saya, ini bukan fenomena memobilisasi untuk melawan pemerintah, tidak ada. Juga bukan fenomena konsolidisasi untuk tahun 2024, terlalu jauh," kata Nusron Wahid.

Oleh karena itu, Nusron Wahid menilai bahwa fenomena yang terjadi di Petamburan adalah fenomena biasa yang dilandasi cinta kepada Rasulullah.

"Ini fenomena biasa, ini fenomena orang cinta kepada Rasulullah karena Maulid Nabi, dan Maulid Nabi yang penuh tidak hanya ada di Petamburan. Saya setiap tahun datang ke Tebet, karena saya terpanggil, saya rindu untuk hadir di acara itu. Di tempat-tempat lain, di acara Maulid Nabi juga penuh, lautan manusia tidak terbendung," tutur Nusron Wahid.

Baca Juga: Terjebak dalam Middle Income Trap, Sri Mulyani Sebut UU Cipta Kerja Sebagai Obat Mujarab

Dia menuturkan bahwa cinta itu tidak bisa dilarang oleh siapapun, karena itu solusinya hanyalah memfasilitasi.

"Namanya orang cinta itu melampaui batas, termasuk batas-batas kesehatan dan batas-batas protokol. Cinta tidak bisa didekati dengan low enforcement. Cinta hanya bisa difasilitasi. Karena itu, ini juga butuh renungan, setelah ini bagaimana," kata Nusron Wahid.

Menurutnya, kalau pemerintah memang mau mengetatkan peraturan, maka ketatkan semua, termasuk pasar-pasar ditutup, tapi kalau pasar ditutup, ekonomi resesi.

Baca Juga: Brimob Cikarang Disambut Bahagia Warga, Usai Rutin Semprotkan Disinfektan

Sedangkan, kalau pasarnya dibuka, Maulid Nabi dilarang, nanti terkesan pemerintah diskriminasi, hanya mengutamakan kepentingan material yaitu kepentingan perut, logistik, dan kesehatan. 

"Pemerintah gak boleh seperti itu, pemerintah harus mempertimbangkan keseimbangan spiritual. Maka dari itu, saya usulkan jalan tengah dan terobosan ilmiah, fasilitasi," kata Nusron Wahid.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah