“Saya melakukan analisis lebih dalam dan ternyata memang ada pengaruh. Ada hubungan antara elektabilitas calon (Eri Cahyadi), dengan penilaian kinerja Bu Risma,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa warga yang puas dengan Risma cenderung memilih Eri Cahyadi-Armudji, sementara yang kurang puas memilih Machfud Arifin.
“Artinya, warga yang puas kinerja Bu Risma cenderung memilih Eri, dan sebaliknya, yang kurang puas memilih Machfud Arifin,” sambungnya.
Menurutnya, hal ini tentu sangat menguntungkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji.
Baca Juga: Keluarkan Ultimatum, Seknas Dakwah: Kami Tolak Dakwah Pemecah Belah dan Provokasi Lawan Pemerintah!
Survei yang dilakukan SMRC dengan cara memilih responden lewat metode multistage random sampling, lalu toleransi kesalahan (margin of error) diperkirakan sekitar 3.5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebagai informasi Pilkada Surabaya 2020 yang akan digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Surabaya, yakni Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Eri Cahyadi-Armudji diusung oleh PDI perjuangan dan didukung oleh PSI serta enam partai politik non parlemen, yaitu Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sementara, Machfud Arifin-Mujiaman diusung koalisi delapan partai politik, yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDEm serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: ANTARA