Network
PR BEKASI – Nama Jonatan Christie sudah tidak asing lagi didengar oleh pecinta olahraga Tanah Air khususnya di dunia bulutangkis.
Kariernya di dunia bulutangkis tidak diragukan dengan segudang prestasi, yang dipersembahkan dari ajang tingkat nasional maupun internasional.
Sebelum menjadi salah satu atlet terbaik bulutangkis di sektor tunggal putra saat ini, ada banyak hal yang dilalui oleh Jonatan Christie.
Pria berusia 24 tahun itu lantas menceritakan perjuangannya untuk menjadi seorang atlet bulutangkis.
Baca Juga: Polisi Pemerkosa Mahasiswi Dihukum 2,5 Tahun Penjara, ULM Protes: Sangat Ringan
Menurutnya, sejak kecil sebenarnya ia tidak mempunyai cita-cita untuk menjadi atlet bulutangkis.
Akan tetapi, pada akhirnya ia menggeluti dunia bulutangkis bermula dari ekstrakurikuler di sekolah
Saat itu ia diarahkan untuk mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis oleh sang ayah karena merupakan olahraga indoor.
Kemudian, sekolah tempat Jojo–demikian ia disapa itu, juga kebetulan ada kerja sama dengan klub kecil yang tidak jauh dari rumah dan letak sekolahnya.
Baca Juga: 5 Film Terbaik Tony Leung Aktor Shang Chi untuk Temani Tahun Baru Imlek 2022
Ketika menjalani ekstrakurikuler bulutangkis itu, ada seorang pelatih yang melihat kalau dirinya mempunyai potensi untuk berlatih di bulutangkis.
Sehingga sejak saat itu, sang Papa lebih menuntut dirinya untuk menekuni olahraga bulutangkis.
Jojo pun tidak menolak dan nurut dengan arahan dari orang tuanya itu.
“Puji Tuhan gue tuh anaknya penurut jadi si Papah atau Mamah ngomong ya jalanin aja gitu,” ucap Jojo, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Daniel Mananta Network pada Rabu, 26 Januari 2022.
Jonatan Christie mengatakan bahwa ia akhirnya memulai untuk belajar bulutangkis sejak dilihat ada potensi dari pelatih pada usia 6 tahun.
Peraih medali emas Asian Games 2018 itu mengatakan bahwa perjuangan terbilang cukup berat saat masih menjadi atlet bulutangkis junior.
“Itu berat banget, atur waktunya sih yang berat,” ucapnya.
Jonatan Christie lantas mengatakan bahwa saat duduk di bangku SD kelas 2, ia kerap dibangunkan oleh Mamahnya untuk latihan bulutangkis sejak pukul 03.00 WIB.
“Waktu itu sekolah SD tuh enggak boleh ditinggal sama sekali, mulai jam 7 atau setengah 8 gitu sekolah, jadi waktu itu latihan harus 2 kali sehari,” ujarnya.
“Kelas 2 sampai 5 itu latihan pagi jam 4 udah mulai, jadi Mamah jam 3 pagi atau lebih udah bangunin,” ucap kekasih Shanju, mantan personel JKT48 itu.***
