NASA: Asteroid Raksasa Akan Dekati Bumi pada 21 Maret Mendatang

15 Maret 2021, 18:19 WIB
ILUSTRASI asteroid. /A OWEN/PIXABAY/

PR BEKASI – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melaporkan sebuah asteroid berukuran raksasa kan mendekati Bumi pada Kamis, 21 Maret 2021 mendatang.

Asteroid yang bernama 2001 FO32 yang ditemukan NASA 20 tahun yang lalu tersebut diketahui berdiameter sebesar 3.000 kaki.

Namun, masyarakat diminta oleh NASA tidak perlu cemas saat asteroid raksasa tersebut mendekati Bumi.

Hal tersebut dikatakan oleh direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) NASA, Paul Chodas.

Baca Juga: Sempat Berkonflik dan Dievakuasi, Suro Tampak Semangat saat Dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Baca Juga: Beijing Diterjang Badai Pasir 'Mengerikan' hingga Ganggu Penglihatan, Warganet: Seperti Sedang Kiamat

Baca Juga: Jalani Sidang Pembacaan Pledoi, Djoko Tjandra: Saya Telah Jadi Korban Miscarriage of Justice

"Kami mengetahui jalur orbit 2001 FO32 mengelilingi Matahari dengan sangat akurat. Tidak ada kemungkinan asteroid akan lebih dekat ke Bumi dari 1.25 juta mil," Katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Pshys, Senin, 15 Maret 2021.

Itu kira-kira 5.25 kali jarak Bumi dari Bulan tetapi masih cukup dekat untuk 2001 FO32 untuk diklasifikasikan sebagai "asteroid yang berpotensi berbahaya."

NASA mengatakan 2001 FO32 akan lewat dengan kecepatan 77.000 mil per jam lebih cepat dari kecepatan kebanyakan asteroid menghantam Bumi.

Hal tersebut memungkinkan para astronom di seluruh dunia untuk melihat dan meneliti asteroid tersebut dari dekat.

"Saat ini, sedikit yang diketahui tentang objek ini, jadi pertemuan yang sangat dekat memberikan kesempatan luar biasa untuk mempelajari banyak hal tentang asteroid ini," kata Lance Benner, ilmuwan utama di Jet Propulsion Laboratory NASA.

NASA mengatakan para astronom berharap mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang ukuran asteroid dan gambaran kasar komposisinya dengan mempelajari cahaya yang dipantulkan dari permukaannya.

"Ketika sinar matahari menghantam permukaan asteroid, mineral di batuan menyerap beberapa panjang gelombang sambil memantulkan yang lain," kata NASA.

Baca Juga: Cek Fakta: KPK Dikabarkan Temukan Bukti Suap Rp300 Miliar ke Ahok Foundation, Simak Faktanya

"Dengan mempelajari spektrum cahaya yang dipantulkan dari permukaan, astronom dapat mengukur 'sidik jari' kimiawi dari mineral di permukaan asteroid," tambah NASA.

Para astronom amatir di beberapa bagian dunia harus dapat melakukan pengamatan terhadap asteroid tersebut secara sendiri.

Menurut Paul Chodas, asteroid tersebut akan menjadi benda langit paling terang saat bergerak melalui langit selatan

"Astronom amatir di belahan bumi selatan dan di garis lintang utara yang rendah harus dapat melihat asteroid ini menggunakan teleskop ukuran sedang dengan lubang setidaknya delapan inci pada malam hari,” katanya.

Paul Chodas menambahkan, agar dapat menemukan asteroid tersebut para astronom membutuhkan peta bintang.

NASA mengatakan lebih dari 95 persen asteroid dekat Bumi berukuran 2001 FO32 atau lebih besar telah dikategorikan dan tidak satu pun dari mereka yang memiliki peluang berdampak pada planet kita selama abad berikutnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Phsys

Tags

Terkini

Terpopuler