5 Insiden Kapal Selam Terburuk Di Dunia Sepanjang Sejarah Selain Kapal Selam KRI Nanggala 402

27 April 2021, 04:24 WIB
Ilustrasi kapal selam. KRI Nanggala 402 bukan insiden kapal selam pertama yang terjadi di dunia. Simak 5 insiden kapal selam terburuk di dunia sepanjang sejarah. /Pixabay/scholty1970

PR BEKASI - Kapal selam KRI Nanggala 402 secara resmi sudah dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 lalu.

Seperti diketahui bahwa kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak setelah melakukan latihan di perairan pulau Bali pada Rabu, 21 April 2021.

Sejak dilaporkan hilang kontak, Tim gabungan pun telah mengerahkan seluruh kemampuan untuk memastikan keberadaan KRI Nanggala.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah KRI Nanggala 402 Tenggelam Karena Ditembak Rudal Kapal Selam Prancis? Simak Faktanya

Pencarian tersebut memakan waktu yang lama sebelum akhirnya dinyatakan tenggelam dalam pendeteksian kapal selam tersebut dengan KRI Rigel .

Insiden tenggelamnya kapal selam tersebut bukan hanya KRI Nanggala 402 saja yang tercatat dalam sejarah insiden kapal selam. Akan tetap, ada kapal selam lain yang dilaporkan mengalami insiden yang tercatat dalam sejarah dunia bahkan lebih buruk .

Insiden kapal selam terburuk di dunia dalam sejarah yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari situs Naval technology diantaranya yakni sebagai berikut.

1. USS Thresher (SSN-593)

Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Panglima TNI dan Kapolri Tangkap KKB, Andi Arief Ingatkan Akan Pertumpahan Darah

USS Thresher (SSN-593)tenggelam saat melakukan tes menyelam di tenggara Cape Cod pada 10 April 1963.

Kecelakaan itu merenggut nyawa 129 orang di dalamnya dan ditetapkan menjadi korban tewas kapal selam tertinggi dalam sejarah.

USS Thresher adalah kapal utama di kelas kapal selam serang yang bertenaga 3.700 ton. Thresher telah mengirimkan sinyal gangguan kecil dari masalah kecil ke kapal selam penyelamat Skylark sebelum tenggelam dalam beberapa menit.

Kapal selam itu sedang melakukan perjalanan di kedalaman sekitar 1.300 kaki pada saat kecelakaan itu terjadi.

Baca Juga: Siapkan 31 Titik Penjagaan! Polda Metro Jaya Waspadai Modus Operandi Pemudik Tahun Ini

Batiskaf Trieste yang bekerja bersama dengan kapal oseanografi Mizar dan kapal lainnya dikerahkan dalam pencarian bawah air yang ekstensif, menemukan bangkai kapal Thresher di dasar laut pada kedalaman 8.400 kaki.
Kegagalan perpipaan mengakibatkan hilangnya daya diidentifikasi sebagai penyebab utama kecelakaan.

2. K-141 Kursk

118 awak kapal di dalam K-141 Kursk tewas ketika kapal selam nuklir Rusia tenggelam di Laut Barents pada 12 Agustus 2000.

Kursk adalah kapal selam rudal jelajah kelas Oscar-II yang ditugaskan ke Angkatan Laut Rusia pada bulan Desember 1994.

Kursk adalah salah satu dari 30 kapal yang ambil bagian dalam latihan "Summer-X". Kapal selam itu mengalami ledakan saat bersiap menembakkan torpedo tiruan selama latihan.

Kebocoran high-test peroxide (HTP) dari salah satu torpedo Type 65 diyakini telah menyebabkan ledakan tersebut.

Baca Juga: Unggah Video Awak KRI Nanggala-402 Saat Nyanyikan Lagunya, Endank Soekamti: Surga Jadi Tempat Kau Berpulang

3. USS Scorpion (SSN-589)

USS Scorpion (SSN-589) tenggelam 400 mil barat daya pulau Azores di Samudra Atlantik saat kembali dari penempatan Mediterania pada Mei 1968 dan menewaskan 99 awak di dalamnya.

USS Scorpion adalah kapal selam bertenaga nuklir kelas Skipjack 3.500t yang ditugaskan ke Angkatan Laut AS pada Juli 1960.

USS Scorpion melaporkan posisinya sekitar 50 mil selatan Azores pada 21 Mei 1968 dan tidak ada masalah yang dicurigai sampai gagal kembali ke Norfolk pada 27 Mei.

Angkatan Laut AS meluncurkan pencarian kapal selam itu kemudian diumumkan "dianggap hilang" pada tanggal 5 Juni.

Baca Juga: Ajak Warga Patungan Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala-402, Habib Husin ke UAS: Doakan Bukan Ngeledek

Kendaraan selam diluncurkan dari kapal penelitian USNS Mizar dalam mengidentifikasi sisa-sisa Scorpion pada Oktober 1968 di kedalaman lebih dari 10.000 kaki.

Kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh aktivasi baterai torpedo Mark 37 yang tidak disengaja atau ledakan torpedo.


4. HMS Thetis

The Thetis (N25) adalah kapal selam kelas-T Grup 1 yang dibangun oleh galangan kapal Cammell Laird.

Kapal selam itu diluncurkan pada bulan Juni 1938 dan memulai jalur laut pada tahun 1939. Kapal selam tersebut melakukan uji coba terakhir menyelam di Teluk Liverpool lalu tenggelam dan merenggut nyawa 99 dari 103 awak kapal.

Baca Juga: Polemik Bangunkan Sahur Lewat Toa Masjid Dinilai Mengganggu, Kemenag Imbau Bangunkan Sahur dengan Cara Santun

Masuknya air yang membanjiri tabung torpedo kemudian ke bagian haluan menyebabkan kapal selam tenggelam hingga kedalaman 150 kaki.

Kapal selam itu diperbaiki dan ditugaskan kembali ke Angkatan Laut Kerajaan sebagai HMS Thunderbolt, tetapi dihancurkan oleh korvet Italia Cicogna pada Maret 1943.

Awak melepaskan pelampung indikator, menembakkan lilin asap, dan memberi tahu pangkalan kapal selam HMS Dolphin.

Buritan itu mengapung selama beberapa jam, tetapi hanya empat awak yang berhasil melarikan diri sementara sisanya tewas karena mati lemas.

5. K-129 (Golf II)

Baca Juga: Dodol Khas Bekasi Laris Manis Jelang Lebaran 2021, Penjual Dodol Tradisional di Sukatani Sumringah

Baca Juga: Siap Tangkap Seluruh KKB di Papua, TNI: Kami Tunggu Keputusan Politik Jokowi

Kapal selam K-129 merupakan salah satu kapal selam rudal balistik strategis Project 629A (kelas Golf II) dari Armada Pasifik Soviet dan tenggelam pada tanggal 8 Maret 1968 di Samudra Pasifik yang menyebabkan kematian 98 awak di dalamnya.

K-129 hilang setelah berangkat dari Kamchatka dalam misi patroli pada Februari 1968. Kapal selam tersebut melaporkan posisinya saat uji coba menyelam tetapi tidak mengirimkan komunikasi lebih lanjut.

Setelah upaya yang gagal dilakukan oleh otoritas angkatan laut Soviet di Kamchatka untuk menghubungi K-129, markas besar angkatan laut Soviet mengumumkan "hilang" K-129 pada minggu ketiga Maret.

Angkatan Laut Soviet melakukan misi pencarian ekstensif, tetapi gagal menemukan K-129. Kapal selam itu kemudian diumumkan 'hilang dengan semua awaknya.

Puing-puing K-129 ditemukan oleh USS Halibut barat laut Oahu pada kedalaman sekitar 16.000 kaki (4.900 m) pada Agustus 1968. Penyebab kecelakaan masih belum diketahui.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Naval News

Tags

Terkini

Terpopuler