Ilmuwan Prediksi Beruang Kutub Akan Punah, Akibat Es Laut Arktik Terus Berkurang karena Pemanasan Global

22 Oktober 2021, 19:16 WIB
Ilustrasi beruang kutub. Karena es di laut Arktik terus menyusut, beruang kutub diprediksi akan punah. /PIXABAY

PR BEKASI - Sebuah studi baru datang dengan prediksi mengerikan terkait dengan es di laut Arktik yang terus menurun sejak tahun 1979.

Pasalnnya, pada akhir abad ini, es laut Arktik diprediksi akan hilang selama musim panas.

Tentunya jika hal itu terjadi bisa mendorong beruang kutub dan spesies lain yang bergantung pada es punah.

Baca Juga: Beruang Kutub Jadi Kanibal dan Terancam Punah, Dampak Es Kutub Utara Mencair Akibat Pemanasan Global

Area Es terakhir merupakan wilayah yang mengandung es Arktik tertua dan paling tebal.

Hal itu mencaku area seluas lebih dari 380.000 mil persegi (1 juta kilometer persegi) dari pantai barat Kepulauan Arktik Kanada ke pantai utara Greenland.

Ketika para ilmuwan menamai wilayah es setebal 13 kaki (4 meter), mereka mengira itu akan bertahan selama beberapa dekade.

Baca Juga: Hotel Beruang Kutub Pertama di Dunia Menarik para Tamu Sekaligus Kecaman Pembela Hak-Hak Hewan

Tapi sekarang, di bawah skenario paling optimis dan pesimistis untuk pemanasan terkait dengan perubahan iklim, es laut Arktik akan menipis secara dramatis pada tahun 2050.

Skenario paling optimis, di mana emisi karbon secara drastis dibatasi untuk mencegah pemanasan terburuk, dapat mengakibatkan sebagian terbatas dari es yang bertahan di wilayah tersebut.

Sedangkan, dalam studi terbaru peneliti melaporkan bahwa dalam skenario yang paling buruk, di mana emisi berlanjut pada tingkat kenaikannya saat ini, es musim panas – dan beruang kutub serta anjing laut yang hidup di atasnya – dapat menghilang pada tahun 2100.

Baca Juga: Tengah Tidur di Dalam Tenda, Pria Ini Tewas Usai Diserang Beruang Kutub Saat Berkemah

"Sayangnya, ini adalah eksperimen besar yang sedang kami lakukan," kata seorang ilmuwan peneliti senior di Lamont-Doherty Earth Observatory Universitas Columbia, dalam sebuah pernyataan diktup Pikiranrkayat-Beaksi.com dari Live Science.

"Jika es sepanjang tahun hilang, seluruh ekosistem yang bergantung pada es akan runtuh, dan sesuatu yang baru akan dimulai," kata seorang ilmuwan.

Lapisan es laut Arktik tumbuh dan menyusut setiap tahunnya, mencapai batas minimumnya pada akhir musim panas yang mencair pada bulan September.

Baca Juga: Peringatan Ahli: Es Arktik yang Mencair Dapat Lepaskan Limbah Radioaktif dan Virus Perang Dingin

Namun hal itu diprediksi akan pulih kembali pada musim gugur dan musim dingin untuk mencapai batas maksimumnya pada bulan Maret, jika tak ada masalah lain.

Akan tetapi karena karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya semakin berkontribusi terhadap pemanasan atmosfer, rentang es laut telah yo-yoed di antara batas yang semakin menyusut.

Penurunan lapisan es yang lebih buruk bisa berefek melumpuhkan kehidupan hewan yang tinggal di, atau di bawah, jaringan es yang bergeser, termasuk ganggang fotosintesis, krustasea kecil, ikan, anjing laut, narwhal, paus kepala busur, dan beruang kutub.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler