Simak 6 Amalan Sunah untuk Jelang Hari Raya Iduladha 2020

18 Juli 2020, 16:20 WIB
Ilustrasi salat Iduladha 1441 H dengan sejumlah protokol kesehatan.* /ANTARA

PR BEKASI - Iduladha merupakan salah satu hari besar umat Islam yang diperingati setiap satu tahun sekali. Sama halnya seperti Idulfitri, Iduladha juga memiliki keutamaan dan kesunahan tersendiri yang berbeda.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari NU.or.id, Sabtu, 18 Juli 2020, Hari Raya Iduladha dikenal juga dengan Hari Raya Kurban atau Hari Raya Haji. Sebab, pada hari itu kegiatan kurban dan ibadah haji dilaksanakan.

Agar Hari Raya Iduladha bisa dilalui dengan sempurna, ada beberapa amalan sunah yang bisa dilakukan selama perayaan hari besar ini. Berikut kesunahan yang dianjurkan oleh para ulama.

Baca Juga: Emoji-emoji Lucu Baru Akan Hadir di iOS dan Android Akhir Tahun 2020 

Mandi Sebelum Salat Iduladha

Sebelum datang ke masjid untuk menunaikan salat Iduladha, dianjurkan untuk mandi terlebih dahulu. Dengan mandi maka akan membersihkan seluruh anggota badan dari bau tak sedap dan menjadikannya bugar.

Waktu terbaik untuk mandi yang bisa dilakukan dimulai dari pertengahan malam atau sebelum waktu subuh dan yang paling utama adalah sesudah waktu subuh.

Anjuran untuk mandi sebelum berangkat ke masjid ini berlaku bagi seluruh kaum muslim, laki-laki maupun perempuan. Bagi mereka yang berangkat ke masjid untuk menunaikan Salat Iduladha maupun perempuan yang berhalangan untuk salat sekalipun.

Baca Juga: Ribuan Orang Wafat Dukung Calon Independen di Pilkada 2020, Berhasil Diungkap Bawaslu Jabar 

Memakai Pakaian yang Bersih dan Suci

Untuk menyempurnakan Iduladha, dianjurkan pula memakai pakaian yang bersih dan suci. Tidak perlu pakaian yang baru, melainkan haruslah bersih dan suci, terbebas dari kotoran.

Sebagian ulama menganjurkan bagi laki-laki mengenakan pakaian berwarna putih dan sorban. Sementara untuk perempuan cukuplah mengenakan pakaian sederhana dan tidak berdandan secara berlebihan.

Dalam Kitab Raudlatut Thalibin dijelaskan sebagai berikut.

"Disunahkan memakai pakaian yang paling baik dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai sorban. Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya. Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat salat Id maupun yang tidak. Sedangkan untuk kaum perempuan cukupla ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian."

Baca Juga: Hamura Miura Aktor Crows Zero 2 Meninggal Dunia, Diduga Bunuh Diri 

Mengumandangkan Takbir di Masjid

Umat muslim dianjurkan untuk mengumandangkan takbir di setiap masjid, musala, dan rumah-rumah pada malam hari raya. Kumandang takbir bisa mulai dilakukan sejak terbenamnya matahari hingga imam naik ke mimbar untuk khutbah pada Hari Raya Iduladha dan berakhir pada 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq.

Anjuran ini tertuang dalam Kitab Raudlatut Thalibin yang artinya sebagai berikut.

"Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah".

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Palestina Dihapus oleh Google dari Peta Dunia? 

Memakai Wangi-wangian dan Membersihkan Diri

Tak hanya mandi, umat muslim yang akan menunaikan ibadah salat Iduladha juga dianjurkan untuk memakai wangi-wangian, membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, kuku dan menghilangkan bau yang tak sedap. Tujuannya agar memperoleh keutamaan di Hari Raya Iduladha.

Hal tersebut juga disebutkan dalam Kitab Al Majmu' Syarhu Muhaddzab yang artinya sebagai berikut.

"Disunahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jumat dan disunahkan juga memakai wangi-wangian."

Baca Juga: Insentif Pajak untuk Sektor Usaha Diperpanjang Hingga 2020 dan Prosedur Lebih Sederhana 

Berjalan Kaki Menuju Masjid

Perjalanan menuju ke masjid juga dianjurkan dilakukan dengan cara berjalan kaki. Tujuannya agar sesama umat Muslim yang juga berangkat menuju ke masjid bisa saling bertegur sapa dan bersalam-salaman.

Selain itu, dianjurkan pula untuk berangkat lebih awal menuju ke masjid. Sehingga, umat muslim bisa mendapatkan barisan paling depan dan ikut melantunkan takbir sembari menunggu salat dimulai.

Makan Setelah Salat Iduladha

Untuk Hari Raya Iduladha disunahkan untuk makan setelah selesai melaksanakan salat Iduladha. Hal ini berbeda dengan Idulfitri yang disunahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat menuju masjid untuk salat.

Untuk makanan yang dimakan bisa menyesuaikan dengan kebiasaan di daerah tersebut. Bila pada zaman Rasulullah SAW, beliau makan dengan kurma berjumlah ganjil karena buah kurma adalah makanan pokok bagi orang Arab.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: NU

Tags

Terkini

Terpopuler