PR BEKASI – Tahun baru Islam 1442 Hijriyah yang jatuh tepat hari ini Kamis, 20 Agustus 2020 yang juga dijadikan sebagai hari libur nasional.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman resmi Kantor Wilayah (kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Barat yang diunggah pada 17 September 2016.
Bahwa sejarah perhitungan Tahun Baru Islam bermula dari masa Umar bin Khattab atau tepatnya 6 tahun setelah wafatya Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Hujan Lebat di Musim Kemarau Masih Terus Terjadi, BMKG: Perubahan Iklim Perburuk Cuaca di Indonesia
Disebutkan pada salah satu riwayat, hal ini bermula ketika Umar mendapatkan surat balasan yang mengkritik bahwa surat yang sebelumnya dikirim tanpa angka (tanggal).
Umar bin Khattab kemudian bermusyawarah dengan para sahabat. Para sahabat pun sepakat bahwa awal mula perhitungan tahun dalam Islam atau hijriah tepat pada momentum hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Sementara itu, sebelum ditetapkannya perhitungan tahun kalender hijriah, masyarakat Arab menamai tahun dengan peristiwa penting yang terjadi di tahun tersebut.
Misalnya, di saat Nabi Muhammad SAW lahir bertepatan dengan terjadinya peristiwa penyerangan Kabah oleh pasukan yang menunggangi gajah.
Baca Juga: Jelang SKB CPNS, BKN Siapkan 20 Titik Lokasi Ujian di Luar Negeri
Hal tersebut merupakan peristiwa besar yang terjadi tepat di tahun tersebut sehingga masyarakat Arab menyebut tahun tersebut dengan tahun gajah.
Penggunaan kalender Qomariyah berdasarkan peredaran bulan bukan matahari konon sudah dikenal oleh bangsa Arab sejak lama.
Perhitungan tanggal dan tahun menggunakan metode kalender Qomariyah juga sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. Yunus ayat 5 dengan terjemahan sebagai berikut.
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu)."
Baca Juga: Sinopsis Horns, Daniel Radcliffe yang Dituduh Bunuh Pacarnya Akan Tayang Malam Ini di Bioskop Trans7
"Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."
Tahun baru Islam bagi kaum muslimin merupakan momentum untuk mengingat kembali peristiwa bersejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah beserta perjuangan dakwahnya.
Peristiwa hijrah tersebut dapat menambah nilai spiritual dan motivasi kaum muslimin untuk meningkatkan iman dan takwa yang juga meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
Amalan yang dilakukan pada bulan Muharram ini dengan memperbanyak doa sebagai bentuk muhasabah (introspeksi diri) atas amalan yang telah dilakukan di tahun sebelumnya, puasa Tahusa hingga puasa Asyura.***