Bukan Hanya Jadi Mimpi, Astronaut Pertama Indonesia Ini Beberkan Syarat agar Bisa Ke Luar Angkasa

19 September 2020, 20:38 WIB
Astronaut perempuan pertama Indonesia, Pratiwi Pudjilestari Sudarmono./Dok.spacefact.de/ /

 

PR BEKASI - Bagi sebagian orang, pergi ke luar angkasa mungkin hanya menjadi bagian dari bunga tidur atau mimpi.

Meski begitu, pergi ke luar bumi dan menjelajahi misteri alam semesta dengan pesawat bukanlah hal yang mustahil, terutama bagi pemuda–pemudi Indonesia.

Hal tersebut terbukti ketika salah satu orang Indonesia, pernah berkesempatan untuk menjadi kandidat orang pertama Indonesia yang akan pergi ke luar angkasa.

Baca Juga: Berharap Miliki Kualitas Hubungan Lebih Sehat, Abaikan 8 Faktor Perusak Hubungan Ini

Kesempatan itu dialami oleh Pratiwi Pudjilestari Sudarmono, Ilmuwan Indonesia yang bekerja sama dengan National Aeronautics and Space Administration (NASA) pada tahun 1986.

Saat itu Pratiwi merupakan bagian anggota wahana antariksa STS-61-H yang memiliki tujuan membawa satelit komersial termasuk satelit Palapa B3.

Walaupun kesempatan untuk pergi ke luar angkasa yang diagendakan berangkat pada 24 Juni 1986 dengan pesawat ulang-alik Columbia itu batal. Pratiwi bisa menjadi contoh dari setiap warga negara Indonesia untuk memiliki peluang yang sama menjadi Astronot.

Baca Juga: Sayangkan Jika Konser Musik di Kampanye Pilkada Dibolehkan, Cita Citata Pilih Tolak Tawaran Manggung

Kegagalan terbang Pratiwi saat itu bukan karena ketidakmampuan, melainkan karena tertundanya berangkat setelah meledaknya pesawat Challenger pada 28 Januari 1986 dalam waktu 73 detik setelah diluncurkan. Atas kejadian itu, NASA menjadi tidak siap menerbangkan sipil ke luar angkasa.

Meski begitu, Pratiwi yang dinyatakan lulus uji dan siap berangkat bisa menjadi acuan bagi generasi muda untuk mengikuti jejaknya.

Dalam suatu webinar yang dilakukan bersama komunitas Tintin pada Sabtu, 19 September 2020, Pratiwi membagikan sejumlah pengalamannya untuk menjadi seorang astronaut.

Baca Juga: Bandara Banyuwangi Jadi Bandara Domestik, Khofifah Minta Calon Haji dan Umrah Dikelompokkan Ulang

Menurutnya, kesehatan fisik menjadi pertimbangan utama. Pratiwi mengatakan bahwa pihak NASA cenderung akan meloloskan 75 persen anak muda saat lolos seleksi fisik astronaut.

Meski dirasa mudah, Pratiwi menjelaskan hal yang penting lainnya untuk menjadi perhatian, yaitu karakter atau mental, karena astronaut akan menjalani kondisi yang ekstrim ketika di luar angkasa.

Sebab itu Pratiwi mengatakan diperlukan orang dengan ketahan mental kuat, yang dapat mengontrol emosi dan melakukan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat saat kondisi darurat.

Baca Juga: Terima 800.000 Peserta, Segera Daftar Kartu Prakerja Gelombang 9 di www.prakerja.go.id

Namun Pratiwi mengatakan yang paling sulit dalam proses menjadi astronaut adalah ketika dirinya harus mempelajari sistem kerja pesawat.

"Yang berat itu mempelajari sistem kerja pesawat ulang-alik. Bagi saya, seorang dokter dan ahli laboratorium, cukup sulit."***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler