Hukum Melarang Mencaci Maki Penyakit, Begini Penjelasan Hikmah di Balik Musibah Menurut Islam

- 9 Januari 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi penyakit Covid-19.
Ilustrasi penyakit Covid-19. /Pixabay

PR BEKASI - Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, setiap insan tak ayal lagi pernah mengalami rupa-rupa penyakit/musibah. Dalam perspektif Islam, adanya penyakit merupakan suatu tanda kemahakuasaan Allah SWT. Oleh karena itu, hanya kepada Dia kita semua berserah diri.

Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya.

Halnya saat ini, berbagai musibah yang menimpa di negara ini. Pandemi Covid-19 membawa kita untuk mengingat Allah SWT.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya"(HR Bukhari).

Baca Juga: Kehilangan 'Corong' Bersuara, Twitter Resmi Tangguhkan Akun Donald Trump Usai Jadi Biang Keladi 

Orang yang beriman akan bertawakal kepada Allah sembari berikhtiar untuk sembuh.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan." (QS. al-Anbiyaa: 35).

Sahabat Ibnu ‘Abbas -yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir Alquran-menafsirkan ayat ini:

"Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan." (Tafsir Ibnu Jarir).

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: muslim.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x