Baca Juga: Kisruh Partai Demokrat Kian Memanas, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Boleh Larang Moeldoko Ikut KLB
Ketiga, hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."
Hadis ini memiliki banyak jalur, diriwayatkan dari beberapa sahabat, diantaranya Abu Musa, Muadz bin Jabal, Abu Tsa’labah Al-Khusyani, Abu Hurairah, dan Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhum.
Hadis dishahihkan oleh Imam Al-Albani dan dimasukkan dalam Silsilah Ahadits Shahihah, no. 1144. Beliau menilai hadis ini sebagai hadis shahih, karena memiliki banyak jalur dan satu sama saling menguatkan.
Meskipun ada juga ulama yang menilai hadis ini sebagai hadis lemah, dan bahkan mereka menyimpulkan semua hadis yang menyebutkan tentang keutamaan nisfu syaban sebagai hadis dhaif.
Baca Juga: Viral Video Oknum Guru TK Gendong dan Banting Anak Muridnya di Kelas, Warganet: Bisa Trauma Tuh
Jadi, terkait keistimewaan malam nisfu Sya’ban memang hal itu ada dalam riwayat.
Hal ini berdasarkan hadis, sebagaimana yang telah disebutkan. Namun, sebagian hadis ini hadis yang dhaif.
Nyatanya, belum ditemukan satu pun riwayat shahih, yang menganjurkan amalan khusus maupun ibadah tertentu ketika nisfu Syaban, baik berupa puasa atau shalat.