Dosen UI Temukan Bukti Kapal Nusantara Mampu Jelajahi Dunia Sebelum Kedatangan Bangsa Eropa

- 29 April 2021, 15:06 WIB
Dosen UI, Ali Akbar mengatakan bahwa kapal rakitan Nusantara mampu menjelajahi dunia sebelum kedatangan bangsa Eropa.
Dosen UI, Ali Akbar mengatakan bahwa kapal rakitan Nusantara mampu menjelajahi dunia sebelum kedatangan bangsa Eropa. /UI/

PR BEKASI – Penelitian yang dilakukan Ali Akbar, Dosen Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) menemukan sebuah perahu kuno yang di desa Lambur, Jabung Timur, Provinsi Jambi, Indonesia.

Hal tersebut dipaparkan dalam presentasi penelitiannya yang berjudul "The Lambur Shipwreck: Archaeological excavation in Tanjung Jabung Timur, Jambi, Indonesia" pada kegiatan seminar "Watercraft of the Islamicate World" pada Selasa, 27 April, 2021, yang diselenggarakan secara virtual.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai negara di dunia, dan Ali Akbar merupakan satu-satunya pembicara yang mewakili Indonesia.

Dalam presentasinya, kapal kuno yang ditemukan di desa tersebut berukuran besar dan pada saat itu kapal tersebut mampu menjelajah sangat jauh dilautan lepas.

Baca Juga: Munarman Disebut Pernah Bantu Warga Kristen Dirikan Gereja, Don Adam: I Stand With Munarman

"Penemuan kapal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah mampu membuat kapal besar yang mampu menjelajah sangat jauh di lautan lepas, bahkan sebelum kedatangan bangsa Eropa," ujar Ali Akbar, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Universitas Indonesia (UI), Kamis, 29 April 2021.

Kapal ini sudah ada sekitar abad 10 dan mampu berlayar ke persia sebelum kedatangan Bangsa Eropa.

Bangsa Eropa dikenal sebagai penjelajah dunia pada sekitar abad ke-14 Masehi, namun dengan adanya penemuan ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia juga mampu membuat kapal yang menjelajah sangat jauh saat itu

Berdasarkan riset, diketahui panjang perahu kuno tersebut adalah 24 meter dengan lebar 5.5 meter dan dibuat pada awal abad ke-16 Masehi.

Baca Juga: Munarman Jadi Tersangka Kasus Terorisme, Aktivis Petisi 28: Rasanya Terlalu Berlebihan dan Tak Masuk Akal

Sebagai perbandingan, pada akhir abad ke-16, tepatnya tahun 1596, Cornelis de Houtman, pelaut Belanda yang pertama mendarat di Indonesia, membawa empat kapal berukuran panjang 24 meter yang mampu mengarungi samudra dari Eropa sampai ke Nusantara.

Hal ini menunjukkan bahwa teknologi perahu kuno di Jambi ini dapat menyamai kemampuan kapal-kapal Eropa tersebut.

Penyusunan papan-papan perahu kuno tersebut menggunakan teknik papan ikat dan kuping pengikat (sewn plank and lashed-lug technique).

Teknik ini merupakan ciri khas teknik pembuatan kapal masyarakat Asia Tenggara atau Austronesia dan diterapkan mulai dari sekitar abad ke 1 Masehi.

Baca Juga: Pandangan Kwik Kian Gie Soal Resesi: Belanjakan Tabungan yang Masih Ada, Ekonomi Bisa Bangkit

Perahu kuno dengan teknik ini antara lain ditemukan di Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.

Perahu ini diyakini merupakan sisa peninggalan peradaban Kerajaan Zabaj (Sabak) yang terletak di antara India dan Cina serta berada di garis ekuator.

Kerajaan ini merupakan kerajaan maritim berbudaya Islam yang terkenal dengan kemampuan penjelajahan kapal-kapal mereka.

Berdasarkan catatan kuno, perahu-Zabaj juga telah sanggup berlayar ke Persia yakni ke Pelabuhan Siraf di Iran.

Baca Juga: Bocah 3 Tahun di Malaysia Tewas karena 'Sengatan Panas' Usai sang Nenek Lupa Mengajaknya Keluar dari Mobil

Penelitian ini merupakan hasil kerja sama antara UI dengan Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Timur dengan tujuan peningkatan kualitas pariwisata di lokasi Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Provinsi Jambi.

"Situs tersebut terletak di lokasi transmigrasi yang terbilang cukup sepi. Diharapkan berdasarkan penelitian ini, pengolahan pariwisata daerah tersebut dapat dilakukan dan situs ini dapat menjadi media pembelajaran bagi masyarakat umum," ujar Ali Akbar menjelaskan.

Seminar "Watercraft of the Islamicate World" merupakan kegiatan yang digelar oleh The Centre for Islamic Archaeology of the Institute of Arab & Islamic Studies (IAIS) University of Exeter.

Universitas di Inggris ini merupakan salah satu universitas terkemuka dunia yang memiliki ranking 164 menurut QS World University Rankings pada tahun 2020.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: UI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x