Baca Juga: Dihantam Badai Covid-19, PM India Malah Minta Warganya Tetap 'Nyoblos' di Pemilu
Para ahli diketahui telah memperingatkan bahwa kejadian seperti ini adalah masalah "kapan, bukan jika".
Badai Matahari besar terakhir yang menghantam bumi terjadi pada tahun 1989, dan menyebabkan pemadaman listrik di Quebec, Kanada.
Ini bisa jadi disebabkan oleh batuan konduktif di Bumi yang membajak energi berlebih ke jaringan nasional, membuatnya kewalahan.
Badai Matahari yang intens juga dapat merusak sistem satelit, karena pemboman partikel Matahari dapat memperluas magnetosfer Bumi, yang membuat sinyal satelit lebih sulit untuk dilewati.
Baca Juga: Nahas! Menteri Transportasi Argentina Tewas Usai Kecelakaan Tunggal di Tengah Badai
Meskipun tidak mungkin untuk memprediksi kapan dan dimana badai Matahari besar akan melanda, tidak dapat dihindari bahwa badai Matahari akan menghantam planet ini di masa depan.
Karena itu, para ahli mengeluhkan kurangnya persiapan untuk peristiwa cuaca luar angkasa yang ekstrem, memperingatkan bahwa hal itu dapat menelan biaya triliunan dan menyebabkan kepanikan yang meluas.
Perusahaan konsultan risiko Drayton Tyler mengatakan kerugian yang ditimbulkan oleh Badai Matahari diprediksi akan mencapai triliunan dollar AS.
"Dalam kasus terburuk, biaya langsung dan tidak langsung cenderung mencapai triliunan dolar dengan waktu pemulihan bertahun-tahun, bukan berbulan-bulan," katanya.