Banyak yang Makan Daging Babi tapi Sehat-Sehat saja, Lalu Kenapa Islam Mengharamkannya?

- 8 Mei 2021, 17:29 WIB
Ilustrasi hewan babi.
Ilustrasi hewan babi. /PIXABAY/

PR BEKASI - Sebagai Muslim, sejak kecil kita selalu dicekoki oleh narasi bahwa Islam mengharamkan makan babi tanpa mengetahui alasan sebenarnya.

Bahkan terdapat sindiran populer bagi Muslim yang kadang tidak keberatan melakukan hal haram seperti judi, zina, mencuri, dan lainnya, tetapi kalau soal makan babi, tegas menolaknya karena haram.

Intinya, persepsi masyarakat Indonesia tentang babi seperti melihat sesuatu dengan level dosa yang paling tinggi. Lantas, sebenarnya ada apa dengan makhluk Allah yang bernama babi ini?

Masyarakat pun kadang dibuat kebingungan, karena jika babi diharamkan dan dapat menimbulkan penyakit, nyatanya kenapa banyak non Muslim yang hingga saat ini sehat-sehat saja usai mengkonsumsinya.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: 8 Mei 2018, Polisi Mako Brimob Depok Disandera Ratusan Napi Teroris

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Islami, Sabtu, 8 Mei 2021, dalam Al-Qur'an memang dijelaskan sejelas-jelasnya bahwa mengkonsumsi babi itu haram hukumnya. Hal ini diungkapkan dalam surat Al-Baqarah ayat 173.

"Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." q (QS Al-Baqarah : 173)

Larangan serupa juga muncul dalam surat Al-Maidah ayat 3, Al-An’am ayat 145, An-Nahl ayat 115, dengan isi ayat yang lumayan mirip.

Perintah larangan mengkonsumsi daging babi selalu berdampingan dengan diharamkannya mengkonsumsi darah, bangkai, dan hewan yang disembelih dengan cara selain yang diperbolehkan oleh syariat.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: islami.co


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x