Banyak yang Makan Daging Babi tapi Sehat-Sehat saja, Lalu Kenapa Islam Mengharamkannya?

- 8 Mei 2021, 17:29 WIB
Ilustrasi hewan babi.
Ilustrasi hewan babi. /PIXABAY/

Baca Juga: Imbau Publik Tak Bully Jokowi Soal Bipang Ambawang, Ferdinand: Bijaklah, Bahwa Itu Membantu Promosi UMKM

Karena sebenarnya bukan cuma Islam yang mengharamkan babi, agama yang lebih dulu seperti Kaum Yahudi juga haram memakan babi, dan babi juga diharamkan di naskah perjanjian lama bagi Nasrani.

Babi mengkonsumsi air lebih banyak dari manusia. Di padang pasir yang sumber airnya mengandalkan oasis dan sumur, babi akan cenderung main air, minum banyak-banyak, sehingga mengkontaminasi stok air di oasis.

Gaya hidup di daerah kering dan padang pasir membuat berternak babi menjadi menyulitkan manusia dan ternak lain, makanya kambing dan domba lebih dianjurkan karena tidak membutuhkan banyak air.

Lalu bagaimana dengan makan babi secara tidak sengaja? Kalau masalah itu, bukan hanya makan babi, tapi segala kesalahan yang kita lakukan karena tidak tau atau tidak sengaja tidak dibebankan dosa (kecuali yang merugikan hak orang lain, tetap harus ada prosedur ganti rugi).

Baca Juga: Benarkan Sejumlah Pegawai Tidak Lolos TWK, Direktur KPK: Saya Termasuk

Sebagaimana dalam sebait doa orang-orang beriman di surat Al-Baqarah ayat 286.

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tidak sengaja." (QS Al-Baqarah :286)

Tidak perlu membersihkan lidah pakai tanah kalau tidak sengaja makan babi, tidak perlu kumur-kumur atau sikat gigi berlebihan juga.

Bagaimana dengan menyentuh babi? Imam Syafi’i menyamakan babi dengan anjing, jadi kalau kepegang langsung cuci tangan pakai tanah atau memakai sabun hingga bersih.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: islami.co


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x