Lima Keutamaan Puasa Sunah Syawal, Lengkap dengan Hadisnya

- 15 Mei 2021, 11:25 WIB
Ilustrasi puasa Syawal.
Ilustrasi puasa Syawal. /Pexels/Bongkarn

PR BEKASI - Bulan Ramadhan sudah selesai kini masuk bulan Syawal. Kembali ke awal masyarakat melakukan kegiatan rutinitas seperti biasanya.

Namun sebagian masyarakat merasakan suasana Ramadhan masih terasa. Bahkan terasa membekas di hati karena sudah terbiasa berpuasa.

Kenikmatan ibadah di bulan Ramadhan adalah anugerah agung yang diberikan Allah subhanahu wata’ala. Terutama puasa sebagai ibadah yang paling istimewa di bulan tersebut.

Baca Juga: Tata Cara Puasa Syawal, Lengkap dengan Hukum, Waktu Pelaksanaan, dan Niat Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

Oleh karena itu, sebagian kaum muslimin akan melanjutkan puasa sehari setelah Idul Fitri, yaitu puasa enam hari di bulan Syawal.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun" (HR Muslim).

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Syawal, Salah Satunya Dapat Sempurnakan Pahala Berpuasa Selama Setahun

Dengan melaksanakan puasa sunnah Syawal kita akan mendapatkan keutamaan berupa pahala puasa setahun sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali menyebutkan lima keutamaan yang kita dapatkan dari melaksanakan puasa sunnah di bulan Syawal, di antaranya adalah:

1. Puasa sunnah Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan.

Untuk menyempurnakan shalat fardhu, kita dianjurkan melaksanakan shalat sunnah rawatib, yaitu qabliyah dan bakdiyah.

Baca Juga: Puasa Ramadhan Selama 30 Hari Penuh? Ternyata Ini yang Terjadi Pada Tubuh

Dengan melaksanakan shalat sunnah rawatib, maka shalat sunnah fardhu akan menjadi sempurna.

Begitu pun puasa sunnah Syawal yang dapat menyempurnakan puasa Ramadhan.

Rasulullah shallalLahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah shalat.

Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Sabtu, 8 Mei 2021 untuk Wilayah Bekasi, Depok, dan Bandung

Jika ada kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, ‘Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?’ Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya" (HR at-Tirmidzi).

2. Menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun.

Hal ini sebagaimana yang dijanjikan dalam hadits Rasulullah dalam kitab Shahih Muslim, "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun"

3. Membiasakan puasa setelah selesainya puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya puasa Ramadhan kita.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Sabtu, 8 Mei 2021 untuk Wilayah Bekasi, Depok, dan Bandung

Sesungguhnya Allah SWT apabila menerima amal kebaikan seseorang, akan menganugerahi ia untuk berbuat kebaikan setelah itu.

Sebagian ulama mengatakan: Ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya, maka siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian mengikutkannya dengan perbuatan baik lainnya maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama, pun halnya orang yang berbuat baik kemudian mengikutkannya dengan perbuatan buruk maka yang demikian adalah tanda ditolaknya kebaikan yang ia kerjakan.

4. Puasa sunah Syawal sebagai tanda syukur kita kepada Allah subhanahu wata’ala.

Melaksanakan puasa sunnah di bulan syawal merupakan tanda syukur kita kepada Allah SWT atas anugerah yang melimpah di bulan Ramadhan berupa puasa, qiyamul lail (shalat malam), zakat dan lain-lain.

Baca Juga: 5 Tips Mudah Hindari Dehidrasi Saat Ibadah Puasa, Salah Satunya Cukupi Asupan Air Putih

Puasa di bulan Ramadhan sesungguhnya meniscayakan ampunan bagi orang yang menjalankannya, hal ini didasari dengan hadits Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra:ُ

Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni." [dalam riwayat lain]:

"Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni." (Hr. Bukhari dan Muslim).

Karena ampunan inilah patutnya kita bersyukur kepada Allah dengan melakukan ketaatan berupa puasa Syawal.

Baca Juga: Imbau Masyarakat Belanja Seperlunya Saja, Cholil Nafis: Jangan Sampai Ganggu Acara Final Puasa Ramadhan

5. Ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan tidak terputus.

Dengan selesainya bulan suci Ramadhan, bukan berarti ibadah yang kita amalkan selesai sudah, namun hendaknya kita berusaha untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan-bulan selanjutnya sebagaimana di bulan Ramadhan. Puasa Syawal dapat dikatakan adalah salah satu bentuk usaha yang dapat kita lakukan untuk melestarikan ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan.

Lima poin di atas disarikan dari kitab Lathaif al-Ma’arif fima li Mawasim al-‘Am min al-Wadhaif karya Ibnu Rajab al-Hanbali (Dar Ibn Hazm, cetakan pertama, 1424/2004, hal. 219-223).

Demikianlah keterangan mengenai keutamaan puasa di bulan Syawal, semoga kita diberikan taufik dan kemampuan untuk melestarikan ibadah yang kita lakukan di bulan suci Ramadhan, sehingga kita masuk kepada golongan orang-orang yang mendekat kepada Allah dengan perantara amalan-amalan sunnah sebagaimana dalam hadits qudsi Artinya:

"Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku pun mencintainya." (HR al-Bukhari).***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x