Cara Membedakan Habib Asli dan Habib Palsu Menurut Kiai Usamah Zahid

- 11 Juni 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi. Cara membedakan Habib asli dan palsu menurut Kiai Usamah Zahid.*
Ilustrasi. Cara membedakan Habib asli dan palsu menurut Kiai Usamah Zahid.* /Reuters

PR BEKASI - Masyarakat Indonesia pasti tak asing dengan seseorang keturunan Rasulullah SAW atau biasa yang disebut Habib.

Jumlah Habib yang terbilang banyak sering kali membuat beberapa oknum yang sebenarnya tak memiliki keturunan Rasulullah SAW, menyebut dirinya sendiri sebagai Habib.

Lantas bagaimana caranya membedakan antara Habib asli dan palsu?

Baca Juga: Band Black Metal Anti Islam Menjamur di Timur Tengah, Terancam Dapat Hukuman Berat Bila Ketahuan

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs NU, Direktur Aswaja NU Center Kabupaten Bekasi, Kiai Usamah Zahid membagikan cara yang bisa digunakan untuk memastikan seseorang benar-benar bergelar habib.  

Menurutnya langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengecek status Habib itu palsu atau tidak dengan datang Rabithah Alawiyah yaitu organisasi yang menghimpun WNI yang memiliki keturunan langsung dengan Rasulullah SAW.

“Cara paling tepat atau valid untuk cek kebenaran Habib asli atau palsu adalah dengan mendatangi Rabithah Alawiyah yaitu organisasi yang menghimpun WNI yang memiliki keturunan langsung dengan Rasulullah SAW,” ujar Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bekasi itu.

Baca Juga: Benarkah dari Sekian Banyak Golongan dalam Islam, Hanya 1 Golongan yang Masuk Surga?

Sementara itu Kiai Usamah menceritakan, belum lama ini di Cibitung, Kabupaten Bekasi, ada seseorang yang mengaku dirinya Habib, namun ketika dicek oleh para Habib ternyata mereka tidak ada yang mengenalinya.

Menurutnya biasanya seorang Habib saling mengenal satu sama lain karena mereka masih punya pertalian nasab.

“Pada dasarnya Habib adalah dzuriyyah rasul atau keturunan Rasulullah saw melalui jalur Sayyidina Ali dan Sayyidatuna Fatimatuh, kemudian putra Sayyidina Hasan dan Husen lalu menurunkan generasi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia,” ujar alumni Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur.

Baca Juga: Apakah Menikahi Wanita yang Tak Perawan karena Berzina dengan Pria Lain Diperbolehkan dalam Islam?

Habib, kata Kiai Usamah, bermakna orang yang dicintai dan mencintai, Habib juga bisa jadi isim fail (pelaku) atau isim maf`ul (objek), artinya ketika seorang habib memiliki sifat dasar cinta dalam hatinya maka perilaku dan akhlaknya harus sesuai dengan gelar yang disandangnya apalagi di belakang nama Habib ada nama besar Rasulullah SAW di belakangnya.

Menurut Kiai Usamah, Habib mempunyai 3 kategori di antaranya:

1. Habib asli dan alim. Habib yang semacam itu, menurutnya, harus dihormati serta dimuliakan karena di dalam dirinya mengalir darah Rasulullah SAW. Oleh karena itu masyarakat perlu tunduk terhadap pendapat habib tersebut karena keilmuan yang ia miliki.

2. Habib asli tapi tidak alim, yaitu Habib yang kurang memahami ilmu agama karena tidak pernah mengenyam pendidikan baik di sekolah maupun pesantren. Kepada habib golongan kedua ini, kita harus tetap takzim dan menghormatinya.

Baca Juga: Ada Umat Islam yang Tak Peduli dengan Kondisi Palestina, Ustaz Abdul Somad Beri Peringatan Keras

“Terhadap orang yang mengaku Habib tetap harus husnudhan meskipun akhlaknya tidak bagus dan masyarakat tidak perlu tunduk terhadap perintahnya apalagi kalau mengajak maksiat, jangan diikuti," ujar Kiai Usamah

3. Habib palsu. Kiai Usamah menilai orang yang sekadar mengaku dirinya habib, akhlaknya tidak baik dan setelah dicek kebenarannya ternyata bukan habib asli, maka tinggalkan saja tanpa perlu menghina, membully karena dia tetaplah manusia yang harus dihormati.  

“Tiga hal itu bisa menjadi landasan menghadapi Habib atau orang yang mengaku Habib agar tidak salah dalam mengambil suri teladan, sebab masih banyak habib yang ahlaknya luhur dan mulia, ilmunya tinggi, dan habib yang sudah jelas keasliannya,” ungkapnya.*** 

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x