Baca Juga: Foto Hewan Terapkan Social Distance Jadi Sindiran Bagi Manusia yang Masih Berkerumun
“Wahai Hamba Allah, aku melihatmu sangat bersedih, sebenarnya apa yang yang terjadi padamu?,” kata Shalih kepada pemuda itu.
Pemuda tadi menceritakan bahwa piring-piring tersebut merupakan piring kiriman dari orang yang hidup untuk orang yang sudah wafat.
Dikatakannya bahwa setiap orang hidup yang bersedekah dan berdoa ditujukan untuk orang yang sudah wafat, maka doa dan sedekah itu akan disampaikan kepada ahli kubur setiap hari Jumat dalam bentuk piring.
“Aku adalah orang asing yang berasal dari negara Hindi dan berniat akan melaksanakan ibadah haji bersama ibuku, namun sayangnya ketika baru sampai Bashrah aku meninggal dan dikuburkan di sini,” ucapnya.
Baca Juga: Jika Kim Jong Un Diganti Pejabat Senior, Nasib Hubungan Negara Lain Bisa Memburuk
Pemuda itu menceritakan bahwa beberapa waktu setelah ia wafat, ibunya menikah lagi dan sibuk dengan suami barunya hingga melupakan sang pemuda yang tiada lain adalah anak kandungnya sendiri.
“Ibuku tidak pernah berdoa dan bersedekah untukku seakan dia tidak punya anak, sungguh dunia telah membuatnya lalai,” ucapnya mengeluh.
“Di mana alamat rumah ibumu?,” kata Shalih bertanya dan langsung dijawab pemuda itu dengan sebuah alamat lengkap.
Shalih al-Musri kemudian terbangun dan langsung berangkat menuju alamat yang disampaikan oleh pemuda yang ada dalam mimpinya itu.