Kenapa Profesor dan Dosen Rawan Kena Hoaks? Simak Solusi Peneliti soal Dunia Kampus

- 4 Mei 2022, 11:24 WIB
Ilustrasi hoaks, profesor dan dosen rawan jadi korban hoaks menurut peneliti.
Ilustrasi hoaks, profesor dan dosen rawan jadi korban hoaks menurut peneliti. /Pixabay/Viarami

Baca Juga: Kejutan One Piece 1049, Petunjuk Baru dari Oda, Yamato Tak Akan Jadi The Next Nakama Luffy

Junaidi lalu mengungkap alasannya, ia menyebutkan seputar banyaknya informasi yang tidak serta merta membuat kita bisa berpikir rasional.

“Akan tetapi, semakin tersebarnya informasi juga semakin memperbesar peluang tersebarnya misinformasi dan disinformasi,” katanya.

Hal ini pernah terjadi pada buku yang diterbitkan pada 1486, buku tersebut kala itu paling laris kedua setelah Injil.

Ironisnya buku itu meningkatkan kebencian dan pembuuhan terhadap perempuan yang dianggap penyihir.

Baca Juga: Mieke Wijaya Dikubur Satu Liang Lahat dengan Dicky Zulkarnaen, Permintaan Suami Dikabulkan

“Buku ini menunjukkan bahwa gencarnya revolusi informasi tidak selalu berbanding lurus dengan tercerahkannya publik,” ujar Junaidi.

Data dari eks Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan (Kemendikbudristek) Hilmar Farid dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebut banyak doktor dan profesor jadi korban hoaks.

Bahkan banyak mahasiswa atau lulusan kampus yang percaya hoaks 3 kali lebih tinggi daripada lulusan SD ketika ditanya hoaks Presiden Jokowi pada Pemilu 2019 menurut peneliti Saiful Mujani dan Nicholas Kuipers yang menyurvei 14.000 orang lebih.

“Faktor utamanya adalah karena semakin banyak informasi di media sosial, semakin tinggi pendidikannya, dan semakin banyak terpapar di media sosial, semakin kuat polarisasi yang terbentuk dalam pandangan politiknya,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah