Teks Terbaru Khutbah Idul Adha 2022: Menghayati Keagungan Idul Adha

- 7 Juli 2022, 20:36 WIB
Ilustrasi. Simak khutbah Idul Adha 2022 yang akan diperingati pada Minggu, 10 Juli 2022 dengan judul menghayati keagungan.
Ilustrasi. Simak khutbah Idul Adha 2022 yang akan diperingati pada Minggu, 10 Juli 2022 dengan judul menghayati keagungan. /Pixabay/suhailsuri

PR BEKASI - Simak teks terbaru Khutbah Idul Adha 2022 dengan tema 'Menghayati Keagungan Idul Adha.

Teks Khutbah Idul Adha 2022 ini ditulis oleh Yudi Yansyah S.Pd.i, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Bojong Genteng, Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi.

Materi ini bisa digunakan untuk Khutbah Jumat atau Khutbah Idul Adha 1443 H yang dirayakan pada Minggu, 10 Juli 2022.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan

Berikut Khutbah Idul Adha berjudul 'Menghayati Keagungan Idul Adha' dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari situs resmi Kementerian Agama Jawa Barat.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Hadirin rahimakumullah jamaah sholat Idul Adha pada pagi hari ini

Mari panjatkan puji dan syukur atas ke hadhirat ilahi rabbi serta mari curahkan shalawat serta salam junjungan kita baginda Nabi Muhammad Saw. Beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Hadirin rahimakumullah

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Saudi Berikan Layanan Khusus Untuk Jemaah Haji yang Terbaring Lemah

Sejak kemarin sore hingga menjelang subuh, kita tidak henti hentinya mengagungkan nama Allah SWT dalam menyambut perayaan Idul Adha 1443 Ini.

Ketika membaca takbir 'Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallah wallahu akbar'.

Mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang memiliki keagungan dan kebesaran.

Sungguh hanya Allah yang Maha besar dan Maha Agung, sedangkan selain Allah adalah kecil dan lemah.

Hadirin rahimakumullah

Baca Juga: Bermain Rubber Game, Ahsan/Hendra Taklukkan Ganda China di Malaysia Masters 2022

Di bulan Dzulhijjah yang mulai ini umat Islam terbagi menjadi dua golongan.

Bagi umat Islam yang mampu dan dipanggil ke Tanah Suci mereka melakukan ibadah Haji hingga 40 hari.

Sementara itu, umat Islam yang belum diberi kesempatan mudah-mudahan suatu saat nanti bisa pergi ke Tanah Suci.

Tetapi kita masih bisa melaksanakan serangkaian ibadah sesuai sunnah diantaranya puasa arafah, sedekah hingga memotong hewan kurban saat Idul Adha.

Hadirin rahimakumullah jamaah sholat Idul Adha

Dzulhijjah adalah bulan yang sangat mulia.

Sebagaimana disebutkan salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim diceritakan:

Baca Juga: Proses Penangkapan MSAT Selalu Dihalangi, Polisi Minta Kemenag Izin Ponpes Dicabut

Ketika Rasulullah berkhutbah Idul Adha, tiba-tiba beliau bertanya:

"Hai, bulan apa sekarang?"," kata Rasulullah.

"Allah dan Rasul-Nya lebih tahu?" jawab para sahabat.

Kemudian Rasulullah diam beberapa saat sehingga para sahabat menduga-duga, jangan-jangan beliau akan menyebut nama yang bukan nama sebenarnya.

"Tidakkah ini bulan Dzulhijjah?" tanya beliau memecah kesunyian.

"Iya,” jawab para sahabat.

"Negeri apa ini?" beliau bertanya lagi.

"Allah dan Rasul-Nya lebih tahu?" jawab sahabat.

Baca Juga: One Piece: 3 Jenis Kekuatan Observasi Haki, Salah Satunya Bisa Melihat Masa Depan

Beliau diam sehingga para sahabat mengira beliau akan menyebut nama yang bukan nama sebenarnya dari negeri dimaksud. Ternyata tidak.

"Bukankah ini negeri haram (mulia)?" kata beliau.

"Ya," jawab sahabat.

"Hari apakah ini?" beliau bertanya untuk ketiga kali.

"Allah dan Rasul-Nya lebih tahu?" para sahabat menjawab.

Lagi-lagi beliau diam agak lama, kemudian para sahabat kembali menyangka beliau memelesetkan nama hari itu. Tetapi tidak.

Baca Juga: Piala Presiden 2022, Milo: Borneo FC Optimis Juara Lawan PSS Malam Ini

"Tidakkah ini hari penyembelihan (kurban)" ujar Rasulullah .

"Ya," jawab para sahabat.

Kemudian Rasulullah bersabda, sebagaimana hadits yang diriwayatkan HR Al-Bukhari dan Muslim.

"Sungguh darah, harta dan kehormatan kalian adalah barang terlarang (untuk dilanggar) bagi kalian sebagaimana terlarangnya (baca: mulianya) hari kalian ini, di negeri kalian ini dan di bulan kalian ini. Sungguh kalian bakal menghadap pada Tuhan kalian, lalu Dia akan menanyai kalian mengenai amal perbuatan kalian."

Idul Adha benar-benar hari yang besar.

Ini bukan hari biasa, seperti hari-hari lainnya.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Glimpse of Us – Joji, Bikin Galau Satu Dunia

Coba rasakan kebesarannya, kewibawaannya, kemuliaannya, demikian kira-kira Rasulullah menganjurkan pada kita.

ُاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ و للهِ الحَمْد

Hadirin yang berbahagia

Ibadah kurban merupakan ibadah yang diperintahkan Allah sejak zaman Nabi Adam AS.

Bahkan setiap Nabi yang diutus Allah memiliki perintah untuk berkurban. Ibadah kurban yang diikuti Nabi Muhammad tidak terlepas dari peristiwa historis Nabi Ibrahim As.

Ketika saat itu Allah memerintahkan kepada Nabi Ibrahim As untuk menyembelih anaknya Ismail.

Sebagaimana yang dituangkan dalam Al-Quran surat As-Shaffat: 102.

Baca Juga: Prediski Skor PSS Sleman vs Borneo FC di Piala Presiden 2022, Diprediksi Elang Jawa Ditahan Imbang Pesut Etam

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkan apa pendapatmu!" Ia (Ismail) menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah Engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar".

ُاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ و للهِ الحَمْد

Maka dari itu, dari momentum besar Idul Adha dan kisah Nabi Ibrahim ini memberikan sebuah pesan yang sangat bermakna.

Para mufassir menyatakan, perintah Allah kepada Ibrahim agar menyembelih putranya sendiri memberi arti bahwa betapapun besarnya cinta seseorang kepada anak atau apapun yang dimiliki, bukanlah sesuatu yang berarti bila Allah menghendakinya.

Baca Juga: Prediski Skor PSS Sleman vs Borneo FC di Piala Presiden 2022, Diprediksi Elang Jawa Ditahan Imbang Pesut Etam

Ridho dan mahabbah Allah lah yang sejatinya yang paling berarti dalam hidup ini.

Demikian Khutbah Idul Adha singkat pada pagi hari ini

Semoga ibadah kurban kita diterima Allah SWT, semoga Allah senantiasa menjaga kita semua dari maharabaya dan petaka.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Kemenag Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah