Dedi Mulyadi mengatakan, untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar tatap siswa SD, itu memerlukan syarat, di antaranya tenaga pengajarnya harus melakukan tes swab terlebih dahulu.
Tak hanya itu, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring di masa pandemi banyak mendapat keluhan baik dari siswa maupun orang tua siswa.
Namun, dari hasil evaluasi yang dilakukan Mendikbud beberapa waktu lalu, Nadiem Makarim menyebutkan bahwa PJJ selama masa pandemi Corona ini menunjukkan hasil yang variatif di setiap daerah. Ada yang berjalan efektif dan sebaliknya.
Baca Juga: Ledakan di Lebanon Dinilai Janggal, Pengamat: Saya Duga Disabotase, Seperti Kasus Bom Bali
Namun Nadiem Makarim sendiri sepakat dengan apa yang disebutkan oleh Dedi Mulyadi, bahwa di beberapa daerah, khususnya daerah terpencil dan tertinggal, kendala utama siswa dalam PJJ ini adalah akses internet. Namun secara nasional mayoritas siswa di Indonesia sudah bisa menikmati layanan internet.
"Jadi isu utamanya banyak dari mereka justru bukan internetnya, tapi membayar kuotanya," katanya.***