Peneliti Temukan Lautan dan Sumber Air Bawah Tanah di Planet Ceres, Cocok Buat Manusia?

- 13 Agustus 2020, 11:49 WIB
Ilustrasi Planet Ceres.
Ilustrasi Planet Ceres. /Reuters

PR BEKASI - Para peneliti yang mempelajari citra dari pesawat luar angkasa Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dilaporkan telah menemukan lautan dengan sumber asin bawah tanah di Planet Ceres.

Penelitian yang diterbitkan pada Senin 10 Agustus 20020 di tiga jurnal ilmiah di antaranya Nature Astronomy, Nature Geoscience, dan Nature Communications.

Dengan penemuan lautan dengan sumber asin bawah tanah ini dinilai dapat menjadi petunjuk awal soal kemungkinan adanya kehidupan di Planet Ceres.

Baca Juga: Diminta Bayar Rp59 Juta Jika ingin Dirawat di RS, Pasien Covid-19 Ini Meninggal di Ambulans 

Oleh karena itu, para peneliti berharap temuan mereka dapat meningkatkan minat komunitas ilmiah terhadap planet kerdil tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Kamis 13 Agustus 2020, penemuan yang dilakukan peneliti ini berdasarkan data yang dikumpulkan pesawat ruang angkasa NASA, Dawn, yang terbang mendekati jarak 22 mil (35 kilometer) dari permukaan Ceres pada tahun 2018.

Data-data yang dikumpulkan Dawn ini memberikan pengetahuan baru tentang Ceres, di antaranya bukti yang menunjukkan aktivitas geologis di planet kerdil tersebut masih aktif. Mengingat gunung api es di Ceres masih menyemburkan material vulkanik dalam bentuk es.

Penemuan ini juga mengonfirmasi keberadaan sumber air asin bawah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa lautan yang perlahan membeku di bawah lapisan permukaan tanah.

Baca Juga: Banjir di Ruas Tol Cipularang KM 130, Jasa Marga Salahkan Proyek Kereta Cepat 

"Bukti penemuan ini meningkatkan status Ceres sebagai 'dunia samudra' dan kategori ini tidak mengharuskan samudra itu harus memenuhi keseluruhan planet," ujar Carol Raymond, seorang pakar planet dan ketua peneliti.

Lebih lanjut, Carol Raymond mengatakan dalam kasus Ceres, cairan di sumber air itu skalanya masih sebatas di area tertentu. Dengan demikian, pihaknya masih belum dapat memastikan besaran air itu mencapai ukuran satu planet atau tidak.

"Namun, yang paling penting dengan temuan ini adalah bahwa ada sumber air dalam ukuran besar," ucap Carol Raymond.

Untuk diketahui, Ceres merupakan planet kerdil dengan diameter sekitar 950 kilometer dan merupakan objek luar angkasa terbesar yang berada di antara Planet Mars dan Planet Jupiter.

Baca Juga: PP 41/2020 Resmi Diteken, Novel Baswedan: Rezim Jokowi Lemahkan KPK, Bisa Sampai Bubar 

Para ilmuwan memusatkan penelitiannya pada Occator Crater, kawah yang diameternya sepanjang 92 kilometer (57 mil). Kawah itu terbentuk sekitar 22 juta tahun lalu di wilayah utara Ceres.

Occator memiliki dua area terang, lapisan kerak garam yang terbentuk akibat rembesan air di permukaan tanah yang menguap.

Peneliti menyimpulkan cairan itu berasal dari sumber air asin bawah tanah yang ditemukan di kedalaman sekitar 40 km (25 mil) dengan diameter ratusan kilometer.

Sumber air bawah tanah itu berhasil ditemukan karena ada retakan yang memungkinkan air asin keluar ke permukaan.

Baca Juga: Kapal Illegal Fishing Didominasi dari Vietnam, Edhy Prabowo: Saya akan Bicara, Mau Mereka Apa? 

Air dianggap sebagai bahan utama kehidupan. Para ilmuwan ingin menilai apakah Ceres sebelumnya sempat dihuni oleh kehidupan mikroba atau tidak.

"Ada minat besar pada tahap ini. Khususnya untuk mendalami kemungkinan adanya kehidupan di sumber air bawah tanah itu, mengingat di sana dingin dan banyak mengandung garam," kata pakar planet dari Laboratorium Propulsi Jet NASA, Julie Castillo.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x