Tak Ingin Bebankan Orang Tua Beli Kuota Internet untuk Belajar, Bocah Ini Rela Kerja Cuci Motor

- 24 Agustus 2020, 22:14 WIB
Ilustrasi pelajar SMA.
Ilustrasi pelajar SMA. /Istimewa


PR BEKASI – Melakukan kegiatan sekolah dari rumah bagi sebagian orang bukanlah hal yang mudah dilakukan.

Pasalnya, selain harus meminta bantuan ‘pihak’ lain jika tugas yang diberikan oleh guru terasa sulit, para siswa pun harus memiliki kuota internet yang cukup di gawai mereka agar dapat terus mengikuti pembelajaran secara daring.

Salah satu siswa yang mengalami kesulitan tersebut adalah Muhammad Faturahman, siswa SMP yang berusia 14 tahun.

Baca Juga: Foto Bersama Marie Claire, Seohyun dan Go Kyung Pyo Ungkap Alasan Bergabung dengan 'Private Life'

Fatur yang saat ini tinggal bersama kedua orangtua dan adiknya di rumah kontrakan yang terletak di daerah Perumahan Mangunjaya Indah I, Tambun selatan, harus banting tulang untuk mendapatkan kuota tanpa harus membebani orang tua.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Instagram @infobekasi, Fatur yang saat ini bersekolah di salah satu SMP swasta Desa Mangunjaya, Tambun Selatan tersebut merasa kasihan jika harus meminta uang untuk membeli kuota kepada orangtuanya.

“Mau minta orang tua kasihan, mereka aja susah untuk beli kuota internet adek,” ucap Fatur.

Baca Juga: Berkolaborasi dengan Lifebuoy, Gojek Semakin Perkuat J3K, Nikmati Perjalanan dengan Aman dan Tenang

Kedua orangtuanya tidak memiliki cukup uang untuk membeli kuota internet, sang ayah yang bekerja sebagai tukang jahit, membuka usahanya di rumah.

Sedangkan ibunya yang dulu berjualan gorengan di sekolah, kini hanya menjadi pembuat kantong pembungkus dari kertas bekas.

Sementara adik Fatur yang kini berada di kelas tiga SD juga menerima banyak tugas dari sekolah melalui aplikasi Whatsapp, belum lagi jika mendapatkan tugas membuat laporan menggunakan aplikasi video yang tentu saja menyedot lebih banyak kuota.

Baca Juga: Di Tengah Lesunya Ekonomi Karena Pandemi Covid-19, Alibaba Group Alami Kenaikan Pendapatan 34 Persen

“Seminggu harus beli kuota Rp25.000, padahal kalau sekolah nggak sampai segitu,” ujar Fatur.

Maka dari itu, setelah selesai melakukan sekolah daring sekitar pukul 9.00 WIB, Fatur pun sudah berada di tempat steam motor-mobil.

Anak yang memiliki hobi bermain futsal tersebut harus mencari uang dengan cara menjadi tukang cuci di tempat pencucian sepeda motor.

“Lumayan, sejak ikut nyuci motor, kuota internet bisa beli sendiri,” katanya.

Baca Juga: Giring Ganesha Akan Maju di Capres 2024. Warganet: Niat dan Cita-cita Saja Tidak Cukup

Usaha steam yang menjadi tempat Fatur bekerja memang dikelola oleh pengurus RT setempat dan terdapat tiga orang pekerja yang juga bekerja disana karena membutuhkan biaya untuk sekolah, tetapi yang usahanya paling muda adalah Fatur.

Bagi dia, uang sebesar Rp25.000 dalam satu minggu sangatlah besar, karena jika berdua dengan sang adik maka orangtuanya harus mengeluarkan Rp50.000 untuk satu minggu, sedangkan untuk satu bulan maka bisa lebih dari Rp200.000.

“Kalau dibebani orang tua, nggak tega. Karena mereka juga harus memikirkan biaya kontrakan rumah,” tutur Fatur.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah