Misi Ambisius NASA, Cari Mitra untuk Bantu Penambangan di Mars dan Bulan

- 12 September 2020, 16:40 WIB
Astronaut yang sedang mengambil sampel di permukaan bulan.
Astronaut yang sedang mengambil sampel di permukaan bulan. /Zeenews India

PR BEKASI - NASA telah mengumumkan bahwa mereka sedang mencari perusahaan swasta untuk pergi ke bulan dalam rangka mengumpulkan debu dan bebatuan dari permukan dan membawanya kembali ke Bumi.

Badan antariksa Amerika itu kemudian akan membeli sampel dalam jumlah 50 sampai 500 gram dengan harga berkisar 15.000 hingga 25.000 dolar AS atau setara dengan Rp225 juta hingga Rp375 juta.

Administrator NASA, Jim Bridenstine mengumumkan pada Kamis, 10 September 2020 bahwa pengumpulan material bulan akan menjadi bagian dari program pengembangan teknologi yang akan membantu astronaut untuk misi luar angkasa di masa depan dengan tujuan bulan atau tempat atau planet lainnya.

Baca Juga: Jatuh Cinta pada Permen Karet, Pria Ini Minta Peti Jenazahnya Dicat dengan Desain Permen Karet

Badan antariksa tersebut juga telah merencanakan misi lebih jauh, seperti ke Mars yang akan membutuhkan penggunaan sumber daya lokal yang lebih besar.

"Kami akan menggunakan apa yang kami pelajari di bulan untuk melakukan lompatan berikutnya yaitu mengirim astronaut ke Mars," ucapnya yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian. 

Dalam sebuah unggahan di blog, Bridenstine mengatakan upaya tersebut akan mengikuti aturan pada Perjanjian Luar Angkasa tahun 1967.

Perjanjian itu mengatakan bahwa tidak ada negara yang boleh mengklaim kedaulatan atas bulan atau benda langit lainnya dengan cara yang sama seperti benua Antartika yang dilarang untuk dikuasai.

Baca Juga: PSBB Diketatkan Lagi, Nikita Mirzani Ngomel ke Anies Baswedan: Salat Tahajud Lagi Pak!

Pada bulan Mei, NASA mengeluarkan kerangka hukum untuk mengatur perilaku negara dan perusahaan di luar angkasa terutama di bulan.

Kerangka hukum itu dikenal sebagai "Artemis Accords" yang berisi segala aturan di sekitar situs penambangan dan eksplorasi di permukaan bulan tersebut.

Bridenstine juga mengatakan kepada forum yang diadakan oleh Secure World Foundation bahwa kebijakan yang akan mengatur penambangan benda langit di bulan akan sama dengan kebijakan yang berlaku untuk lautan di dunia.

"Kami yakin kami dapat mengekstraksi dan memanfaatkan sumber daya bulan, seperti kami dapat mengekstraksi dan memanfaatkan tuna dari laut," katanya.

Baca Juga: Dekat dengan Kampung Halaman, Valentino Rossi Anggap Sirkuit Misano seperti Rumah Sendiri

Penangkapan ikan yang dimaksud bukan penangkapan yang berlebihan dan menyebabkan polusi sehingga dapat merusak stok ikan di banyak wilayah.

Tidak seperti perikanan, bagaimana pun perusahaan pertambangan langit yang nantinya berpartisipasi harus memberikan citra material dan lokasi dari mana objek itu ditemukan.

NASA sudah memiliki program terpisah untuk mengontrak perusahaan guna menerbangkan eksperimen sains dan kargo ke bulan sebelumnya. Perusahaan tersebut termasuk Astrobotic, SpaceX, Blue Origin, Sierra Nevada Corp, dan Lockheed Martin.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x