Gugur dalam Peristiwa G30S-PKI, Kisah Pierre Tendean Teman Bermain Sepeda Ade Irma Nasution

- 30 September 2020, 20:56 WIB
Kapten Pierre Andreas Tendean.
Kapten Pierre Andreas Tendean. /RRI./

Baca Juga: Ada Lebih Dari 5.000 Kasus, Tren Kejahatan di Indonesia Tunjukkan Penurunan Akhir September 

Kemudian, ia menerima kedatangan seorang wartawan dari surat kabar Sinar Harapan, Victor Sihite.

Kedatangan wartawan tersebut bertujuan untuk meminta foto pak Nas (sapaan Jenderal A H Nasution) sebagai ilustrasi di salah satu artikel menyambut hari ABRI.

Setelah itu, Pierre Tendean menjanjikan Victor untuk mengusahakan foto yang dimaksud dan meminta wartawan tersebut kembali esok hari.

Sementara adik ipar Pierre Tendean, Jusuf Razak suami dari sang adik Rooswidiati berkunjung untuk membahas rencana kepulangan mereka ke Semarang besok pagi (1 Oktober 1965).

Jusuf juga mengatakan bahwa ia kan menjemput Pierre pada pukul 06.00 WIB.

Baca Juga: RUU Bea Meterai Rp10.000 Diresmikan, Apakah Meterai Lama Masih Bisa Dipakai? Simak Aturannya 

Hingga menjelang petang, mereka bersenda gurau, Pierre yang kala itu penuh semangat terus saja membahas mengenai hubungannya dengan Rukmini kepada Jusuf.

Atas pembahasan tersebut, Pierre menyampaikan keinginannya agar semua keluarga Tendean dapat berkumpul bersama pada Desember 1965 di Medan.

Tujuannya yakni untuk berbagi kebahagiannya dengan Rukmini.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x