Kepala misi sains NASA, Thomas Zurbuchen, menyamakan Bennu dengan Batu Rosetta.
Baca Juga: Bejat! Mengaku Bisa Obati Covid-19, Dukun Ini Cabuli 10 Orang Pasien Perempuan
"Sesuatu yang ada di luar sana dan menceritakan sejarah seluruh Bumi kita, tentang tata surya, selama miliaran tahun terakhir." katanya.
Selain itu, manfaat lainnya yakni Bennu yang mengorbit matahari, yang berayun di Bumi setiap enam tahun, memiliki peluang kecil untuk menabrak Bumi di akhir abad mendatang. Ini tidak akan mengakhiri hidup di bumi.
Namun, semakin banyak ilmuwan yang mengetahui tentang jalur dan sifat batuan antariksa yang berpotensi berbahaya seperti ini kita semua semakin aman.
Osiris-Rex dapat melakukan dua manuver sentuh-dan-pergi lagi jika sampel hari Selasa tidak cukup.
Baca Juga: Butuh Kepastian Figur Daerah, Puan Maharani Dorong Pilkada 2020 Tetap Dilaksanakan
Terlepas dari berapa banyak percobaan yang dilakukan, sampel tidak akan kembali ke Bumi hingga tahun 2023 mendatang untuk menyelesaikan pencarian senilai $800 lebih juta. Kapsul sampel akan terjun payung ke gurun Utah.
“Itu akan menjadi hari besar lainnya bagi kami. Tapi ini benar-benar peristiwa besar dari misi sekarang,” kata ilmuwan NASA Lucy Lim.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: The Guardian