Bekasi Jadi Salah Satu Kawasan Prospektif, Pengamat: Pandemi Ini Waktu yang Tepat Beli Rumah

- 27 Mei 2020, 12:43 WIB
ILUSTRASI perumahan.*
ILUSTRASI perumahan.* /ANTARA/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia telah memberikan sejumlah relaksasi ekonomi bagi masyarakat Indonesia, salah satunya di sektor properti.

Sejumlah pengamat properti pun menilai pandemi COVID-19 ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli rumah karena kalangan perbankan dan pengembang banyak memberikan kemudahan kepada masyarakat.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch (IPW) Ali Tranghanda dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa ada sejumlah kebijakan yang menjadi alasan penting untuk membeli rumah saat ini.

Baca Juga: Dibelikan McDonald oleh sang Ibu untuk Pertama Kali, Seorang Bocah Menangis Haru 

"Selain program suku bunga terjangkau yang diberikan oleh perbankan, para pengembang juga memberikan program menarik di antaranya down payment (DP) dibayar oleh pengembang," kata Ali Tranghanda.

Penawaran yang menarik itu, menurut Ali, merupakan momentum tepat bagi para investor maupun end user untuk membeli properti.

"Ibaratnya sekarang pembeli itu posisinya di atas, memiliki daya tekan untuk memilih produk yang diinginkan. Ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin memiliki hunian," katanya.

Ali mengatakan bahwa momentum seperti saat ini belum tentu terulang saat masa pandemi berakhir.

Baca Juga: TKA Tiongkok Dikabarkan Kibarkan Benderanya di Maluku Utara Sebab Tidak Takut Jokowi, Simak Faktanya 

"Jadi, manfaatkan saja program-program itu karena belum tentu ada lagi. Namun, investor tetap harus jeli untuk tidak sembarang membeli karena reputasi pengembang harus juga menjadi faktor pertimbangan utama," katanya.

Saat ini, lanjut dia, banyak pengembang properti meluncurkan berbagai strategi pemasaran untuk mempertahankan penjualan, salah satunya Sinar Mas Land melalui program "Move In Quickly".

Pengembang memberikan potongan harga jual, gratis BPHTB, hingga keringanan pembayaran.
Bank-bank juga memberikan kemudahan kredit bagi konsumen yang membeli rumah milik pengembang properti ternama pada saat sulit seperti saat ini.

Baca Juga: Kasus Positif Virus Corona Meningkat, Puluhan Ribu Pengungsi Rohingya Dikarantina di Bangladesh 

"Hal itu didasari kepercayaan bank terhadap perusahaan tersebut yang memiliki rekam jejak baik," kata Ali.

Head of Research and Counsultancy Savills Indonesia Anton Sitorus menilai stimulus yang diberikan perbankan dan pengembang itu cukup strategis pada masa pandemi.

"Itu (stimulus) tentu bagus. Apalagi, di tengah pandemi masyarakat harus mengatur cash flow-nya. Jadi, mereka yang ingin memiliki hunian bisa mudah merealisasikannya karena adanya stimulus tersebut," katanya.

Menurut Alli, terdapat sejumlah kawasan yang masih prospektif untuk ke depannya, yakni BSD City, Cibubur, dan Bekasi.

Baca Juga: Terkait Wawancara dengan Siti Fadilah, Deddy Corbuzier: Tak Ada Unsur Politik, Hoaks, dan Provokasi 

Sementara itu, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa perseroan berupaya menyesuaikan dukungan untuk sektor properti di tengah ancaman perlambatan ekonomi nasional dan global.

Saat ini, BCA mematok suku bunga KPR fix 1 tahun sebesar 4,63 persen, sedangkan untuk tenor 5 tahun sebesar 7 persen.

Tingkat suku bunga KPR itu berlaku dalam rangka program suku bunga spesial HUT BCA.

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) merilis program pembiayaan hunian bertajuk KPR From Home untuk tetap mempertahankan pertumbuhan KPR di tengah pandemi COVID-19.

Baca Juga: Usai Diterapkan Selama Dua Bulan, Arab Saudi Cabut Aturan Jam Malam pada Juni Mendatang 

"Dalam program ini kami menawarkan bunga angsuran mulai dari 6 persen fix selama setahun," ujar Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division BTN Suryanti Agustinar.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x