PR BEKASI - Perusahaan Facebook dan Paypal pada Rabu 3 Juni 2020 mengatakan bahwa telah berinvestasi ke perusahaan jasa antaronline asal Indonesia, Gojek.
Adapun alasannya, dikatakan Facebook dan Paypal, sebagai bagian dari putaran penggalangan dana perusahaan yang berbasis di Indonesia yang saat ini tengah berlangsung.
Namun, keduanya tidak memberikan rincian banyaknya investasi atau hasil yang akan mereka terima.
Baca Juga: Ditendang hingga Ditinju, Perlakuan Rasisme Orang AS Terhadap Warga Asia Sejak Pandemi Covid-19
Dilansir New York Times oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Kepala Operasi WhatsApp Matt Idema mengatakan platform pengiriman pesan akan bekerja sama dengan Gojek untuk mendukung pertumbuhan jutaan bisnis kecil menengah.
Sementara, Paypal mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kemampuan pembayarannya akan diintegrasikan ke dalam layanan Gojek.
Reuters melaporkan pada bulan April 2020 bahwa Facebook sedang dalam pembicaraan dengan Gojek perihal investasi dan bekerja dengan tiga operator e-wallet di Indonesia, termasuk Gojek- GoPay, untuk meluncurkan layanan pembayaran mobile di ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu.
Pada bulan yang sama, WhatsApp menginvestasikan 5.7 miliar dolar AS (Rp 80 triliun) dalam bentuk digital dari Reliance Industries Ltd.
Baca Juga: New Normal di Jakarta, Masjid Diizinkan Gelar Salat Jumat dalam 2 Kloter dengan Imam dan Khatib Beda
Perusahaan Gojek sendiri didirikan pada 2010 sebagai perusahaan perjalanan dan sejak itu telah berkembang menjadi aplikasi satu atap di mana pengguna dapat melakukan pembayaran online dan memesan makanan.
Kata sumber yang tidak disebutkan, Gojek bernilai 10 miliar dolar AS (Rp 141 triliun). Dan ditutup putaran dana 1.2 miliar dolar AS (Rp 17 triliun) pada bulan Maret.
"Dengan Facebook dan Whatsapp menjadi platform sosial dan pesan yang dominan di Indonesia, investasi ini menjadikan posisi Gojek sebagai aplikasi super terkemuka untuk lebih dari 300 juta orang," kata Hian Goh, mitra di Openspace Ventures, yang memimpin putaran pendanaan seri A Gojek pada 2014.
Sementara itu, Indonesia tercatat menjadi salah satu dari lima pasar terbesar WhatsApp dengan lebih dari 100 pengguna.***