Hebat! Alat Deteksi Covid-19 via Embusan Napas 'GeNose' UGM Akhirnya dapat Izin Edar

- 26 Desember 2020, 20:20 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mencoba alat pendeteksi COVID-19 berbasis embusan napas "GeNose" buatan tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kepatihan, Yogyakarta, Senin 12 Oktober 2020.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mencoba alat pendeteksi COVID-19 berbasis embusan napas "GeNose" buatan tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kepatihan, Yogyakarta, Senin 12 Oktober 2020. /ANTARA/HO/Humas UGM/aa/ANTARA

PR BEKASI - Telah lama dikembangkan alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas "GeNose" buatan tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM), kini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dan siap dipasarkan.

Ketua tim pengembang GeNose Prof Kuwat Triyana melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Sabtu, 26 Desember 2020 mengatakan izin edar "GeNose" dengan nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 telah terbit pada Kamis, 24 Desember 2020.

"Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak, GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat," kata Kuwat seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 26 Desember 2020.

Baca Juga: Gerak Cepat, Indonesia 'Tutup Pintu' bagi Wisatawan Inggris dan Perketat Kedatangan dari Eropa

Menurut Kuwat, setelah izin edar diperoleh, tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.

Ia berharap dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas mampu memberikan dampak maksimal.

Diketahui salah satu cara untuk menentukannya, sejauh ini masih mengandalkan rapid test yang dilakukan dengan mengambil sampel lewat darah (Rapid Test Antibodi) atau dengan mengambil sampel dari hidung/nasal (Rapid Test Antigen).

Tentu GeNose dapat dijadikan pilihan bagi mereka yang tidak nyaman dengan kedua prosedur tersebut.

Baca Juga: Pencet Jerawat di Hidung, Wajah Remaja ini Bengkak dan Nyaris Alami Kebutaan

Dengan 100 unit pada batch pertama yang akan dilepas, Kuwat berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau totalnya 12.000 orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan napas.

"Sehingga, satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam," kata dia.

Harapan ini dapat diwujudkan, kata Kuwat, bila distribusi GeNose C19 dilakukan tepat sasaran, seperti di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit, termasuk ke BNPB yang dapat mobile mendekati suspect COVID-19.

Namun, ia menegaskan pada tahap ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi.

Baca Juga: Gegara Kesal Uangnya Dibelikan Rokok, Pria Ini Tewas Ditikam Badik oleh Temannya

Kuwat menegaskan setelah mendapatkan izin edar GeNose C19 akan segera diproduksi massal.

Menurut dia, tim berharap bila ada 1.000 unit, maka akan mampu melakukan tes sebanyak 120.000 orang sehari, dan bila ada 10.000 unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021), maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari.

"Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus," kata Kuwat.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x