Atasi Kecemasan Akibat Virus Corona, Peneliti Kembangkan Audio Visual Sebagai Intervensi

- 14 April 2020, 13:50 WIB
ilustrasi speaker bluetooth
ilustrasi speaker bluetooth /Stocksnap-Pixabay

PIKIRAN RAKYAT – Masa tanggap darurat akibat pandemi Virus Corona berpotensi memicu rasa takut, stres dan cemas.

Jika tidak ditangani dengan baik, kecemasan berlebih rentan menimbulkan gejala penyakit seperti psikosomatis.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Univeritas Padjadjaran Tim Peneliti Hipnosis Universitas Padjadjaran (Unpad) kini tengah mengembangkan metode untuk mengurangi kecemasan yang ditimbulkan akibat virus corona. Metode tersebut bernama “Afirmasi Virus Corona-19”.

Baca Juga: Ramadhan di Tengah Pandemi Corona, MUI: Berpuasalah, Niscaya akan Melahirkan Kesehatan

Tim peneliti hipnosis terdiri dari tiga akademisi Unpad yakni Dr Gilang, drg., M.Kes dari Fakultas Kedokteran Gigi, Dr Nani Darmayanti, M.Hum dari Fakultas Ilmu Budaya, dan Jimi Narotama Mahameruaji, M.si dari Fakultas Ilmu Komunikasi.

Afirmasi Virus Corona-19 dikembangkan dengan memanfaatkan media audio visual.

Audio visual dipilih karena dinilai efektif untuk digunakan sebagai bagian dari hipnosis mandiri selama masa isolasi akibat pandemi.

Baca Juga: Padi Hitam Jeliteng Bisa Jadi Pilihan Makanan Pokok yang Mampu Tingkatkan Imunitas Tubuh

Hipnosis merupakan proses pengiriman pesan verbal secara instruktif, parsipatif, dan imajinatif untuk menampakan sugesti kepada penerima pesan.

Hipnosis melibatkan ekspresi dan persepsi.

Dalam prosesnya terdapat dua tahapan penyusunan kalimat afirmasi yakni melibatkan telaah dari ahli linguistik dan media audio visual.

Baca Juga: Adzan Berkumandang di Eropa Sebagai Upaya Berikan Semangat Umat Islam di Tengah Pandemi

Kalimat afirmasi yang digunakan terdiri dari kumpulan kata yang dirangkai menjadi kalimat dan dilengkapi dengan strategi kebahasaan tertentu yang dipraktikan saat proses hipnosis mandiri.

Tujuan penggunaan strategi kebahasaan yakni agar kalimat afirmasi dapat memberikan ketenangan pada pendengar pesan.

“Strategi kebahasaan yang digunakan untuk membuat kalimat Afirmasi Virus Corona-19 mengikuti pola dasar kalimat komunika hipnodontik,” tutur Gilang seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Universitas Padjadjaran.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Terapkan Pola Makan AB3 untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Gilang menjelaskan berdasarkan penelitian yang dilakukannya pada 2016 lalu, penerima pesan yang mengikuti pola kalimat komunika hipnodontik terbukti secara ilmiah mampu menurunkan kecemasan dengan biomaker kaar hormon.

Tahap berikutnya yakni mengubah kalimat afirmasi menjadi media audio visual untuk digunakan sebagai proses hipnosis mandiri.

Tim peneliti mengambil teknik pengambilan gambar secara statis dengan melibatkan objek latar belakang pantai dan deburan ombak kemudian ditambahkan efek slow motion untuk lebih memberikan efek perasaan yang tenang.

Baca Juga: Imbas Penurunan Tingkat Hunian, 2.000 Karyawan Hotel di Palembang Terancam PHK

“Pemilihan objek gambar pantai didominasi warna biru dapat membantu mengurangi kecemasan,” ungkap Gilang.

Sebelum dapat digunakan secara massal, media intervensi Afirmasi Virus Corona-19 lebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas.

Tim peneliti tengah memproses Afirmasi Virus Corona-19 untuk mendapat hak kekayaan intelektual.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Unpad.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah