NASA Akan Luncurkan Tiga Roket dari Australia, Strategi Berikan Peluang Karier Generasi Muda

- 9 Juni 2022, 06:48 WIB
Ilustrasi roket NASA.
Ilustrasi roket NASA. /Pixabay/WikiImages

PR BEKASI - NASA akan lakukan penelitian dengan roket miliknya yang diluncurkan dari Australia utara.

Tiga roket NASA dengan suara sub-orbital akan diluncurkan dari Arnhem Space Center pada 26 Juni, 4 Juli, dan 12 Juli 2022.

NASA memilih lokasi ini untuk peluncuran roketnya lantaran dekat dengan garis khatulistiwa di belahan bumi selatan.

Baca Juga: Bocoran One Piece 1052: Ryokugyu Sedang Menuju Wano, Perang Besar Segera Dimulai?

Menurut administrator asosiasi NASA untuk Direktorat Misi Sains Thomas Zurbuchen, peluncuran roket dilakukan untuk menyelesaikan misi sains di masa mendatang.

“Jangkauan peluncuran komersial di Australia ini membuka akses baru ke langit malam Belahan Bumi Selatan, memperluas kemungkinan misi sains di masa depan,” kata Thomas Zurbuchen.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Irish Examiner, pada Rabu, 8 Juni 2022, roket Black Brant IX 40 kaki yang dirancang oleh Kanada akan fokus pada sistem bintang Alpha Centauri A dan B.

Baca Juga: One Piece Hiatus Satu Bulan, Hunter x Hunter dan Berserk Kembali

Misi ketiga akan mempelajari sinar-X yang berasal dari medium antarbintang, awan gas, dan partikel di ruang antar bintang.

Direktur Divisi Heliofisika NASA Nicky Fox mengumumkan peluncuran lebih dari 186 mil ke luar angkasa untuk meneliti planet layak huni.

"Ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi bagaimana cahaya bintang dapat mempengaruhi kelayakhunian planet," kata Nicky Fox.

Baca Juga: Tes IQ: Jika Temukan Angka Tersembunyi di Gambar Ini dalam Waktu 5 Detik, Anda Miliki Fokus Tinggi

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyambut baik peluncuran roket NASA yang pertama sejak 1995.

Tempat peluncurannya saat itu adalah sebuah jangkauan roket militer di dekat Woomera di negara bagian Australia Selatan.

Dia menyampaikan tujuan peluncuran roket ini akan menjadi peluang pelatihan, karier, dan pentingnya sains di masa depan.

Baca Juga: Soal Kasus Pemukulan Pegawai Pajak Kota Bekasi, Ditjen Pajak Turun Tangan

“Ini bukan hanya tentang peluncuran roket itu sendiri, tetapi tentang mengirim pesan kepada orang Australia yang lebih muda dan, memang, orang Australia dari segala usia, yang mungkin mencari pelatihan ulang untuk karir masa depan, tentang betapa pentingnya sains," kata Anthony Albanese.

Dia menambahkan pentingnya proyek tersebut dapat menolong masa depan generasi muda Australia.

“Kami ingin generasi berikutnya benar-benar melihat Stem (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik dan Matematika) sebagai bagian dari masa depan Australia, dan itulah mengapa ini adalah proyek penting," tuturnya.

Baca Juga: Profil Ryokugyu yang Menuju Wano di One Piece 1052, Miliki Kekuatan Lompat Tinggi

Ketua eksekutif dan CEO grup Equatorial Launch Australia Michael Jones mengakui kehadiran NASA sebagai klien pertama perusahaannya.

Dia menjadikan proyek NASA ini dapat menjadi diskusi komersial lanjutan yang sedang berlangsung dengan sembilan perusahaan roket lainnya.

Dia mengharapkan setidaknya dua peluncuran roket lagi dari pusat luar angkasa tahun ini dan lebih dari 50 peluncuran roket setiap tahun dalam beberapa tahun.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Irish Examiner


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah