Network
PR BEKASI - Perkembangan teknologi yang semakin pesat yang diiringi dengan berkembangnya berbagai media sosial yang membuka banyak peluang bagi pembuat konten untuk mendapatkan penghasilan.
Di antara sekian banyak media sosial itu, sempat ramai dibicarakan adalah OnlyFans.
OnlyFans merupakan sebuah platform media sosial berbasis situs web dengan layanan konten berlangganan.
Bagi para pengguna atau pengamat yang aktif di media sosial kemungkinan sudah tak asing dengan platform video berlangganan ini.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius dan Pisces, Rabu 6 Juli 2022: Suasana Hati Sedang Tidak Menentu
Sejak akhir tahun lalu, OnlyFans telah menjadi bahan pembicaraan warganet.
Di platform OnlyFans ini pengguna bisa membuat konten seperti pesan,gambar, rekaman video, serta siaran langsung di OnlyFans.
OnlyFans dirilis pada tahun 2016 oleh pengusaha asal Inggris Tim Stokely, namun sekarang dia telah mengundurkan diri sebagai CEO OnlyFans.
Sejak awal perilisannya, OnlyFans hanya situs biasa dan tidak memiliki format aplikasi.
Baca Juga: Ilmuwan Astronomi Temukan Gumpalan Biru Misterius yang Diciptakan 'Perut Flop' Galaksi
OnlyFans sendiri memiliki tujuan utama untuk membantu pengembangan pembuat konten atau artis agar dapat mendapatkan uang dari monetisasi konten atau karya yang telah dibuatnya.
Selain tujuan untuk mendapat uang dengan mudah, juga diperuntukkan membina hubungan yang lebih intim dan terbuka antara basis penggemar dan artisnya.
Intinya platform OnlyFans ini dibuat untuk membuat pengguna bisa mengunggah sebuah konten yang mana jika orang ingin menonton harus mengeluarkan biaya berlangganan dulu untuk mengakses konten tersebut.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari EditorNews. OnlyFans mengklaim jika platform ini telah digunakan oleh lebih dari 100 juta orang.
Baca Juga: Pencegahan DBD Melalui Mobil Edukasi Keliling, Upaya Kemenkes Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Lalu pembuat konten yang kini sudah lebih dari 1 juta orang akan mendapatkan komisi sebesar 3 miliar dollar AS (sekitar Rp42 triliun).
OnlyFans bisa disebut juga seperti pasar atau tempat dagang.
Setiap orang bisa menjadi penjual ataupun pembeli, di mana pembuat konten sebagai penjual sedangkan penonton adalah pembelinya.
Baik untuk pembuat konten maupun penonton, OnlyFans mewajibkan untuk membuat akun pengguna terlebih dahulu, seperti umumnya platform berlangganan.
Baca Juga: Kapan Beasiswa LPDP Tahap 2 Dibuka? Simak Jadwal Lengkap dan Syaratnya
Hampir setiap gerak-gerik pembuat konten bisa dimonetisasi dengan menghubungkannya ke akun bank.
Pembuat konten juga dapat mengatur tarif berlangganannya sesuai keinginan.
berlangganan itu sendiri bisa diatur secara berkala, baik itu bulanan, tiga bulanan dan seterusnya.
OnlyFans juga memfasilitasi penggemar yang ingin berkirim pesan dengan artis favoritnya bisa membayar lebih di luar biaya langganan.
Penggemar atau penonton OnlyFans juga bisa memberikan tip pada artis untuk membuat konten sesuai selera mereka tentu saja dengan biaya yang sesuai.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan
Namun, ternyata saat ini tak disangka jika karya pembuat konten di OnlyFans banyak diisi dengan konten yang muatan dewasa yang vulgar.
OnlyFans Bahkan tak membatasi para pengonten untuk membuatnya seperti situs video tak senonoh.
Hingga OnlyFans menjadi lebih terkenal bagi pengguna internet sebagai tempat untuk pembuat "video cabul".
Hal itu karena OnlyFans tidak memiliki peraturan yang tegas mengenai isi kontennya.
Di OnlyFans setiap orang bisa membuat konten apapun termasuk yang pornografi, itulah kenapa pemerintah Indonesia sementara ini memblokir situs ini.
Baca Juga: Dear Penderita Kolesterol, Hindari 3 Makanan Khas Idul Adha Agar Tetap Sehat
Lebih bijaksanalah dalam menentukan pilihan platform yang akan digunakan atau ditonton, dengan banyaknya platform media sosial yang semakin beragam saat ini.***
Artikel ini sebelumnya tayang di Editor News dalam "Apa Itu OnlyFans dan Bagaimana Cara Kerjanya Hingga Jadi Ajang Konten Pornografi, Simak Penjelasannya!"
