Cek Fakta: China Dikabarkan Tak Mau Gunakan Vaksin Buatan Sendiri dan Pilih Impor dari Jerman

26 Desember 2020, 07:05 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /NY Times

PR BEKASI - Ramai diperbincangkan di media sosial bahwa China mengimpor vaksin Covid-19 dari negara lain, padahal pihaknya mempunyai Sinovac dan Sinopharm.

Narasi yang beredar dalam media sosial itu menyebutkan bahwa Indonesia mengimpor vaksin Covid-19 dari China, sedangkan China mengimpor vaksin Covid-19 dari Jerman.

Disebutkan juga bahwa China tidak mau memakai vaksin buatannya sendiri karena tahu efek sasamping dan bahayanya.

Baca Juga: Menteri Agama Baru Jokowi Dinilai Tak Beda Jauh, Ketua Progres 98: Bapak, Jangan Politik 'Adu Domba'

Namun, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Jabar Saber Hoaks, informasi yang menyebutkan bahwa China tidak mau menggunakan vaksin buatannya sendiri adalah hoaks.

Menanggapi informasi yang keliru tersebut, Shanghai Fosun Phatmaceutical Group Co Ltd pada menuturkan bahwa pihaknya akan membeli kurang lebih 100 juta dosis vaksin Covid-19 dari BioNTech SE Jerman untuk digunakan di daratan ChinaChina tahun depan, jika vaksin tersebut mendapat persetujuan.

Namun, pemerintah China rupanya belum mengumumkan kesepakatan pasokan dengan produsen farmasi Barat yang bermitra dengan perusahaan lokal.

Baca Juga: Gus Yaqut Disorot Hanya Lulusan SMA, Faizal Assegaf: Mega dan Gus Dur Tak Lulus Kuliah Jadi Presiden

Sementara itu, dikutip dari Reuters, vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dan mitra AS Pfizer Inc telah diberikan kepada publik di Inggris dan Amerika Serikat, dan telah menerima persetujuan penggunaan darurat di beberapa negara lain.

China juga telah memberikan status penggunaan darurat kepada dua kandidat vaksin dari Sinopharm yang didukung negara dan satu dari Sinovac Biotech Ltd. Telah menyetujui yang keempat, dari CanSino Biologics Inc, untuk penggunaan militer.

Secara terpisah, Shenzhen Kangtai Biological Products Co Ltd bertujuan untuk memiliki kapasitas yang cukup untuk memproduksi setidaknya 100 juta dosis kandidat vaksin dari mitra Inggris AstraZeneca PLC hingga akhir tahun.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Jabar Saber Hoaks

Tags

Terkini

Terpopuler