Cek Fakta: Kerusuhan di Mapolsek Ciracas Dikabarkan Telah Dirancang Sendiri oleh Pihak Kepolisian

4 September 2020, 16:17 WIB
Kerusuhan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu 29 Agustus 2020. /via @jktinfo/

PR BEKASI - Beredar kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa perusak Markas Kepolisian Sektor Ciracas adalah polisi sendiri.

Informasi ini disebarkan oleh salah satu pemilik akun Facebook Tri Widodo dengan tambahan narasi, "PERUSAK POLISI CIRACAS ADALAH POLISI SENDIRI. POLISI SENGAJA MEMBUAT KEGADUHAN UNTUK MENGALIHKAN ISU BANTUAN SOSIAL YG DIRAMPOK REZIM JOKOWI. POLISI CIRACAS LICIK ITULAH SIASAT JAHAT POLISI."

Narasi itu disebarkan pada Selasa, 1 September 2020.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Turn Back Hoax, klaim bahwa perusak polisi ciracas adalah polisi sendiri adalah klaim yang salah atau hoaks.

Baca Juga: Lindungi Anak-anak dari Merokok, Kak Seto: Kita Terus Digempur Iklan Rokok 

Faktanya, perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas terjadi akibat informasi palsu dari mantan anggota TNI, Prada MI. Prada MI, yang ternyata mengalami kecelakaan, mengaku kepada rekannya bahwa dia telah dikeroyok oknum tidak dikenal.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan, perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas ini dipetik dari informasi keliru. Informasi ini disampaikan prajurit MI kepada rekan-rekannya.

Menurut Hadi, kepada teman-temannya, prajurit MI mengaku dikeroyok oleh orang tidak dikenal (OTK) hingga menyebabkan luka-luka. Sementara, kejadian yang sebenarnya, prajurit MI menjadi korban kecelakaan tunggal.

“Dari hasil investigasi untuk sementara dari handphone yang bersangkutan menyampaikan di grup angkatannya 2017 dari Tamtama menyampaikan yang bersangkutan itu adalah dikeroyok, bukan kecelakaan tunggal,” ujar Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Dudung Abdurachman.

Baca Juga: Tersangka Kasus Surat Jalan Palsu Djoko Tjandra, Masa Penahanan Prasetijo dan Anita Diperpang 

Dudung mengatakan di lokasi kejadian, Dandim 0505/JT, Kolonel Inf Rahyanto Edy Yunianto sempat memberikan penjelasan keterangan awal yang diterimanya adalah kecelakaan tunggal. Tetapi, hal itu malah membuat massa semakin marah.

Menurut Dudung, beberapa anggota TNI yang melakukan pengrusakan berusaha mencari pelaku pengeroyokan. Lalu berkembang informasi menyebut pelaku ada di Polsek Ciracas.

Lalu sekitar 100 orang oknum TNI yang tersulut emosi kemudian menggeruduk Polsek Ciracas, Jl Bogor Raya, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.

Puspom TNI AD telah menyelidiki penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, oleh sekitar 100 oknum prajurit TNI. Motif penyerangan itu pun diungkap. Saat ini sudah ada 29 oknum TNI yang menjadi tersangka dan ditahan. Puspomad total sudah memeriksa 51 oknum prajurit dari 19 satuan TNI AD.

Baca Juga: Data Kependudukan yang Baik Bantu Pengembangan Industri Pasar Modal di Indonesia 

“Motif perbuatan para tersangka sebagai berikut: Pertama, melakukan tindakan balasan terhadap pengeroyokan yang dilakukan terhadap Prada MI meskipun kenyataannya dari hasil penyelidikan Prada MI menyampaikan berita bohong,” ujar Komandan Puspom TNI AD (Danpuspomad) Letjen Dodik Wijanarko dalam konferensi pers di Markas Puspom TNI AD, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis, 3 September 2020.

“Dua, merasa tidak puas dan tidak percaya atas keterangan dari pihak Polsek bahwa Prada MI mengalami kecelakaan tunggal,” ucap Dodik.

Menurut Dodik, rekan-rekan Prada MI ini tidak puas atas keterangan Polsek Ciracas. Oleh karena itu, mereka melakukan penyerangan sebagai bentuk kemarahan.

Selain itu, para oknum TNI melakukan penyerangan sebagai bentuk setia kawan terhadap Prada MI yang ternyata belakangan diketahui Prada MI menyampaikan berita bohong.

Baca Juga: Tempat Hiburan Malam Operasi Kembali, Pemkot Madiun: Kita Tutup Jika Melanggar Protokol Kesehatan 

Pihak TNI lewat KSAD Andika Perkasa menyampaikan permintaan maaf atas insiden penyerangan markas polisi di Jakarta Timur itu. Dia berjanji akan mengganti rugi semua kerusakan.

“Pertama, TNI Angkatan Darat memohon maaf atas terjadinya insiden yang menyebabkan korban maupun kerusakan yang dialami rekan-rekan baik dari masyarakat sipil maupun anggota Polri yang tidak tahu apa-apa,” kata Andika.

TNI juga membantah peristiwa itu merupakan bentrokan antarpersonel dua instansi.

Mayjen Dudung Abdurachman menepis adanya anggapan telah terjadi bentrokan pada peristiwa itu karena menurutnya, tak ada perlawanan dari pihak kepolisian di malam penyerangan Polsek Ciracas.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler