Lebih lanjut dalam penelusuran, pemberitaan sejenis yaitu pada salah satu media pemberitaan tanah air milik swasta, yaitu Mahathir Mohamad yang akan melakukan pengurangan silabus agama pada sekolah di Malaysia.
Pemberitaan berisi pernyataan Mahathir soal pengurangan silabus pembelajaran di Malaysia itu terjadi pada sekira bulan Desember tahun 2018.
Baca Juga: FPI Sebut Konvoi TNI di Petamburan Dapat Restu Jokowi, Refly Harun: Sulit Mengatakan Tidak Sengaja
Menurut Mahathir saat itu, pembelajaran agama dapat mengurangi kemampuan dalam mata pelajaran lain yang penting dan perlu untuk mencari pekerjaan.
"Seseorang telah mengubah kurikulum di sekolah dan sekolah negara telah menjadi sekolah agama," kata Mahathir saat itu.
Karena itu, terkait klaim dalam unggahan yang seolah Mahathir menyinggung sistem pendidikan di Indonesia yang terlalu banyak berurusan dengan agama sehingga menjadi tertinggal dalam urusan sains, merupakan klaim yang salah atau disinformasi atau juga hoaks.***