Cek Fakta: Baru di Era Jokowi, Keturunan Tionghoa Dikabarkan Boleh Jadi Polisi

- 11 Desember 2020, 15:22 WIB
Karopaminal Divpropam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan (kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kiri).
Karopaminal Divpropam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan (kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kiri). /ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Memang tak bisa dipungkiri bahwa warga keturunan Tionghoa belakangan mulai mendapat kursi untuk menduduki posisi dan jabatan penting baik di pemerintahan maupun institusi lainnya di Indonesia, seperti Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Namun baru-baru ini, beredar narasi di media sosial yang menyebutkan bahwa keturunan tionghoa dilarang menjadi polisi oleh para Pahlawan Indonesia sejak dahulu.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax, Jumat, 11 Desember 2020, klaim bahwa keturunan tionghoa dilarang menjadi polisi oleh para Pahlawan Indonesia sejak dahulu adalah klaim yang keliru atau hoaks.

Baca Juga: Merasa Tak Dianggap dan Tak Dihargai oleh Kiwil, Rohimah: Adakah Pelangi Setelah Hujan Untukku

Narasi itu tersebar usai pria keturunan tionghoa yang bertugas sebagai anggota kepolisian bernama Hendra Kurniawan yang mendapat promosi kenaikan pangkat dari Kombes menjadi Brigjen dari Kapolri Idham Aziz.

Brigjen Hendra Kurniawan menjabat Karopaminal Divpropam Polri, Jenderal Polisi Pertama Keturunan Tionghoa.

Narasi tersebut beredar di Facebook yang disematkan dengan foto seorang pria yang mengenakan seragam kepolisian RI yang diketahui adalah sosok Hendra Kurniawan dan diunggah oleh akun Facebook Reinaldy pada Rabu, 9 Desember 2020.

Baca Juga: Dihujat Usai Paslon Jagoannya Kalah dari Menantu Jokowi, UAS: Saya Sudah Menang Sebelum Pencoblosan

Adapun narasi yang beredar sebagai berikut: 

Beredar narasi di media sosial tentang polisi yang baru dilantik berasal dari keturunan Tionghoa.
Beredar narasi di media sosial tentang polisi yang baru dilantik berasal dari keturunan Tionghoa. Facebook Reinaldy

“Baru dilantik jadi Jenderal
Hendra kurniawan
Keturunan Tioghoa
Umur 46 th
Sebentar lagi Aseng ini jadi Kapolri di Karbit jadi Bintang Silangit oleh Jokowi.
Sesuatu yg diTABU DAN DILARANG OLEH PARA PAHLAWAN BANGSA INI SEJAK DULU.
Keturunan Tionghoa yg selalu jadi musuh bangsa ini sejak dahulu sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan !
Sejak dulu diatur dlm UUD 45 dan Pancasila keturunan Aseng dan asing diHARAMKAN menjadi PEJABAT PUBLIK Apalagi menjadi APARATUR NEGARA !!
Itu jelas DILARANG Oleh para pendiri kemerdekaan bangsa ini
Tapi kenapa diera JOKOWI justru membesarkan mereka, bahkan memberi posisi STRATEGIS
Ini ada apa ?
Waspadalah
INDONESIA !.”

Baca Juga: Dekati Tengah Malam, Kapolda Banten dan Karopenmas Humas Polri Resmi 'Dicopot' Kapolri

Melalui hasil penelusuran tim cek fakta, memang benar orang dalam foto tersebut merupakan Brigjen Hendra Kurniawan, Karopaminal Divpropam Polri yang baru saja dilantik dari Kombes ke Brigadir Jenderal Polisi.

Namun keturunan Tionghoa yang menjadi polisi nyatanya sudah ada sejak era orde lama, di zaman awal kemerdekaan, polisi atau militer yang berketurunan Tionghoa bukanlah hal yang aneh.

Pada era 1960-an, persentase perwira TNI dari Tionghoa sama dengan persentase jumlah penduduk Tionghoa di Indonesia saat itu, sekitar 2-3 persen.

Hal tersebut juga dijelaskan Iwan Ong Santosa, penulis buku Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran.

Baca Juga: Terkejut Dengar Kesaksian Kondisi Tubuh Laskar FPI yang Tewas, DPR Minta Adakan Rapat Tambahan

“Bahkan sampai tahun 70an, 80an di beberapa daerah seperti di Bangka Belitung biasa saja,” kata Iwan Ong.

Ditarik lebih ke belakang, jumlah personil militer di tahun 60an bisa mencapai ratusan orang “karena kebutuhan personel untuk konfrontasi Trikora, Dwikora cukup banyak.”

Namun ‘Kelangkaan’ personel dari keturunan Tionghoa,  menurut Iwan Ong, mulai terjadi sejak zaman Orde Baru karena kebijakan politik saat itu.

“Politik segregasi berbasis SARA jadi mempertentangkan ideologi antara Islam dengan identitas Tionghoa, ini sesuatu yang berbeda, sesuatu yang jauh, sesuatu yang bersekat. Yang berusaha dibangun seperti itu,” terang Iwan Ong.

Baca Juga: Diragukan Kongres, Joe Biden Tetap Tunjuk Llyod Austin Jadi Menhan Kulit Hitam Pertama di AS

Sementara di era Presiden Gus Dur, warga keturunan Tionghoa telah dibuka kesempatan seluas-luasnya untuk ikut ambil bagian dalam pemerintahan, termasuk menjadi anggota polisi.

Tetapi kenyataannya amat jarang warga keturunan yang masuk ke dalam Korps Bhayangkara. Brigadir Chang Mei Zhiang alias Yolla Bernada menjadi satu dari yang sedikit itu.

Fenomena ini ditanggapi tegas oleh Kapolri Jenderal Sutarman. Mantan Kabareskrim ini mengatakan kini Polri telah memberi ruang seluas-luasnya untuk keturunan Tionghoa menjadi polisi.

“Semua warga negara boleh masuk Polri, tidak membedakan etnis,” kata Sutarman.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah