PR BEKASI – Beredar narasi di media sosial yang menyebutkan bahwa enam jenazah anggota FPI yang ditembak mati oleh polisi, berlumuran darah dan wajah penuh luka lebam.
Narasi tersebut disematkan dalam sebuah foto yang memperlihatkan dua pria terbaring di salah satu tempat yang diduga ruangan penyimpanan jenazah.
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax, Selasa, 8 Desember 2020, klaim bahwa enam jenazah anggota FPI yang ditembak mati oleh polisi, berlumuran darah dan wajah penuh luka lebam adalah keliru atau salah.
Baca Juga: Meski Ada Prinsip Rahasia dalam Pemilu, Ketua KPU Izinkan Hak Pilih Pasien Covid-19 Dapat Diwakilkan
Narasi tersebut beredar dan dimuat di situs introdutions[dot]xyz pada Senin, 7 Desember 2020. Adapun isi kutipan artikel tersebut sebagai berikut:
"Pasca insiden penyerangan anggota polri di Tol Jakarta- Cikampek KM 50 yang mengakibatkan 6 anggota laskar FPI tewas ditembak anggota kepolisian. Beredar luas foto-foto 6 anggota laskar di media sosial. Dalam foto itu terlihat 6 orang pria terkapar dengan kondisi pakaian lengkap. Jenazah mereka dijejer di salah satu tempat yang diduga merupakan ruang penyimpanan jenazah."
Faktanya, itu bukan foto jenazah enam anggota FPI. Foto itu adalah foto dua pelaku perampokan bersenjata api di toko emas Cahaya Murni di Sungai Lilin Muba, Sumatera Selatan yang ditembak mati oleh petugas, saat penangkapan berlangsung, Sabtu, 28 Maret 2020.
Baca Juga: Seperti Fadli Zon, Mardani Ali Sera Kesal Diteror Nomor Asing: Siapa pun, Cara Ini Tidak Elok!
Foto yang identik, dimuat di artikel berjudul "Dua Perampok Toko Emas Cahaya Muri Ditembak Mati, Satu Pelaku lainnya Dilumpuhkan" yang tayang di situs media daring daerah pada 28 Maret 2018.