Baca Juga: Tanamkan Investasi di Bisnis Ganja, Rapper Jay-Z Sumbangkan 1 Juta Dolar sebagai Modal
Sebelum memperoleh gelar, Jokowi telah mengikuti ujian skripsi pada 23 Oktober 1985 dengan judul “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta”.
Saat itu, Presiden Jokowi mendapat bimbingan dari Profesor Achmad Soemitro dengan dekan Fakultas Kehutanan saat itu Profesor Soenardi Prawirohatamdjo pada 1985.
Sementara ijazah atas nama “Joko Widodo” dari Fakultas Kehutanan UGM salah satunya diunggah di artikel berjudul “Bertemu di UGM, Presiden Jokowi Cerita Galaknya Dospem Skripsi” di salah satu media berita pada 19 Desember 2017.
Salah satu dosen pembimbing skripsi Jokowi di UGM, Kasmujo juga membeberkan IPK Presiden RI itu saat menempuh bangku sarjana di sana.
Baca Juga: Viral Bocah Meme 'Nggak Bisa Bahasa Inggris' Kini Dicari untuk Diberi Beasiswa
"Walaupun katakanlah IP-nya dari 2,65 sampai 3,2 ya memuaskan. (IPK Jokowi) di bawah 3 sedikit. Tetapi sudah termasuk tinggi," ungkap Kasmujo.
Untuk skripsi yang digarap Jokowi, kata Kasmujo topiknya tidak jauh dari dunia mebel. Sementara objek penelitiannya dilakukan di Solo, tempat kelahiran Jokowi.
Sedangkan soal waktu yang dibutuhkan Jokowi untuk menyelesaikan skripsinya juga dinilainya tidak terlalu lama. Hampir sama seperti mahasiswa era 80-an pada umumnya.
"Skripsinya itu saya agak lupa, tetapi kira-kira yang normal enam bulan. Itu (Jokowi) lebih sedikit. Tidak terlalu (lama), dia disiplin memang," tuturnya.***