Jelang Idul Fitri, Kementerian BUMN Impor Daging Sapi untuk Cegah Kelangkaan

2 Mei 2021, 18:15 WIB
Dua BUMN atas perintah Erick Thohir yakni RNI dan Berdikari mendatangkan daging impor asal Brasil untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan daging sapi. /Pixabay

PR BEKASI - Jelang hari raya Idul Fitri 1442 H, kebutuhan daging diprediksi semakin meningkat sehingga diperlukan antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan.

Hal ini lah yang dilakukan 2 BUMN bidang pangan yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Berdikari (Persero) dengan mendatangkan daging impor.

Daging impor tersebut merupakan daging beku boneless yang berasal dari Brasil, yang dikirim secara bertahap agar harga daging terus stabil.

Baca Juga: Sentil Anies Baswedan cs Soal Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Inul Daratista: Tertibkan Bos, Serem ini 

Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PT RNI, mengatakan bahwa melakukan impor merupakan hal yang sejalan dengan apa yang diarahkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir kepada PT RNI.

Penugasan impor daging dilakukan karena kebutuhan daging yang meningkat namun produksi dalam negeri yang terbatas khususnya menjelang Idul Fitri.

Daging yang diimpor sebanyak 420 ton dan akan dilakukan secara bertahap untuk memenuhi ketersediaan pasokan.

Pasokan daging pertama telah datang di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sebanyak 140 ton pada Sabtu, 1 Mei 2021.

Baca Juga: Mengaku Ngeri Lihat Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Ernest Prakasa: Pemerintah Lagi Pada Ngapain ya? 

Kemudian untuk pasokan daging selanjutnya akan tiba sebelum lebaran sebanyak empat kontainer.

Kemudian Arif mengatakan bahwa impor tersebut dilakukan untuk mengkaji kualitas produk daging dari Brasil.

"Ini kesempatan untuk melihat kualitas daging sapi asal Brazil. Hal ini merupakan bagian dari upaya agar impor tidak sekadar untuk memenuhi pasokan tetapi juga proses pembelajaran agar industri daging sapi dalam Negeri semakin lebih baik," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 2 Mei 2021.

Arief mengatakan bahwa Menteri BUMN mengarahkan impor daging untuk mengkaji skema dari transformasi pangan, kemudian asal produk negaranya, kualitas dagingnya, dan model bisnisnya.

Baca Juga: Miris! Nenek 70 Tahun di Sigi Diperkosa di Kebun Saat Sedang Bakar Sampah 

Salah satu langkah untuk ke depannya, transformasi daging ini direncanakan berupa pembelian peternakan sapi di Belgia untuk menekan impor daging.

"Sampai dengan akhir tahun 2021, RNI melalui Berdikari akan mendistribusikan sebanyak 20 ribu ton daging sapi," kata Arief.

Direktur Utama PT Berdikari Heri Warganegara pun mengatakan bahwa impor daging tersebut adalah penugasan dari pemerintah untuk mencukupi kebutuhan daging sapi untuk menjelang Idul Fitri

"Realisasi penugasan impor ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan stok yang tersedia sehingga dapat membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan daging menjelang hari raya," kata Harry.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler