Rupiah Berpeluang Menguat Hari Ini, namun Diprediksi Tertahan Resesi

1 September 2020, 12:17 WIB
ILUSTRASI uang rupiah dan uang dolar AS.* //Dok. PIKIRAN RAKYAT

PR BEKASI – Potensi resesi terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Bahkan Singapura sebagai negara tetangga sudah mengalami resesi, begitu pun Amerika dan beberapa negara di Eropa.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa, 1 September berpeluang menguat namun diprediksi tertahan oleh resesi global maupun domestik.

Sebelumnya, rupiah juga menguat pada Senin sore seiring sinyal pelonggaran moneter oleh bank sentral AS The Fed.

Baca Juga: PLN Beri Token Gratis untuk Bulan September 2020, Catat Syarat dan Cara Mendapatkannya

Senin sore, rupiah ditutup menguat 69 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.563 per dolar AS yang sebelumnya Rp14.632 per dolar AS.

Rupiah kemudian dibuka menguat 23 poin pada Selasa, sebesar 0,15 persen menjadi Rp14.540 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.563 per dolar AS.

"Kemungkinan karena pasar masih menanggapi positif kebijakan pelonggaran moneter Bank Sentral AS The Fed yang lebih lama dan mungkin lebih agresif," ucap Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Tindak Lanjuti Kasus Peretasan, Polda Metro Jaya Panggil Pimred Tirto dan Tempo.co

Pagi ini nilai tukar regional masih mencoba menguat terhadap dolar AS.

Kebijakan pelonggaran moneter AS yang agresif mampu menekan dolar AS sekaligus memberi sentiment positif kepada asset yang beresiko.

"Tapi di sisi lain, potensi resesi dan penularan COVID-19 yang terus meningkat, bisa menahan penguatan tersebut," tutur Ariston.

Baca Juga: Kerugian Pertamina Dipersoalkan Banyak Pihak, DPR: Ini Karena Pernyataan Ahok yang Meremehkan

Hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.450 per dolar AS hingga Rp14.650 per dolar AS.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler